

Dari Surabaya, kita naik kereta selama dua jam untuk ke Malang. Enaknya jalan-jalan antar kota dan provinsi di Pulau Jawa tuh karena terhubung dengan jalur kereta yang sudah sangat baik. Pastinya sangat terjangkau apalagi dengan pilihan kelas yang tersedia kalau dibandingkan dengan pesawat. Kereta nya juga ber AC, tempat duduknya nyaman apalagi kelas ekonomi premium, eksekutif, dan kelas diatasnya. Ada juga colokan listriknya, cantolan tas/jaket, tempat resting kaki, dan keretanya juga bersih. Kalau kapar, tersedia makanan juga yang dijual didalam kereta. Kita ambil tiket kelas eksekutif jam 4 pagi dengan harga 30k. Sangat kaget harga nya yang ramah di kantong. Dalam perjalanan mendekati Malang, kita juga disuguhkan dengan pemandangan persawahan hijau yang luas dengan latar belakang gunung. Beautiful…
Another Wow di Malang, stasiun kereta nya (Stasiun Kota Baru) berasa seperti ada di Sydney bahkan terasa lebih nyaman karena bangunannya yang masih lebih baru. Stasiun Kota Baru ini dibuka dan mulai beroperasi sejak Mei 2021. Yang menarik, Platform keretanya terhubung dengan skybridge dan eskalator. Selain itu, stasiun kereta nya juga ada fasilitas area bermain anak, ruang VIP, dan pilihan tempat duduk yang banyak yang dilengkapi dengan colokan listrik nya juga.
Sampai di Stasiun Kota Baru terlalu pagi, kita belum bisa check in hotel dan motor sewa juga belum ready. Sama kayak kita, tidak perlu khawatir, Stasiun ini nyaman untuk menunggu lama.




Hotel Trio Indah 2 Malang
Hotel ini sudah beroperasi sejak tahun 2003 dan lokasinya termasuk dekat dengan stasium Malang (sekitar 10-15 menitan jalan kaki dengan melewati alun-alun kota). Lokasinya berada tepat disamping McD. Harga penginapan 125k per malam belum termasuk makan pagi. Namun kalau kalian menginap dengan makan pagi, harganya sekitran 270k – 385k Rupiah. Kamarnya nyaman dan sederhana.

Sewa Moto
Belum bisa masuk kamar karena kepagian sampai nya, jadi kita hanya check in saja. Sambil nunggu kamarnya, aku sudah sewa last minute motor selama dua hari lewat instagram. Untungnya dapet motor, padahal sempat takut tidak dapat motor karena sempat coba beberapa rental motornya kosong dan untung saja dapat satu. Kita sewa motor Nmax harganya 120k per hari untuk jalan-jalan keliling kota Malang. Paling enak sewa motor kalau liburan di Indonesia, supaya lebih cepat sampai ke tujuan, bisa pergi ke banyak tempat, dan lebih murah dibandingkan sewa mobil apalagi kalau kita travelingnya sendiri atau berdua. Motor nya diantar dan dijemput dari hotel kita tinggal.

Pantai Teluk Asmara
Selain keliling-keliling kota naik motor, aku dapat info dari internet kalau pantai di Malang juga keren-keren namun memang agak jauh. Setelah konfirmasi dengan sepupu, mumpung ada motor juga, kita ke pantai Teluk Asmara dan Gatra yang berada di Selatan kota Malang dengan motoran sekitar 6 jam-an pulang pergi dari penginapan kita. Kita pergi pagi sekitaran jam 10 pagi dan sampai hotel sudah larut malam malam. Wah pemandangan pantainya keren, gelombang laut nya juga tidak terlalu kuat karena ada pulau karang di sekitar pantai ini, air nya jernih, pantainya juga bersih dan banyak orang juga disini. Selain mandi di pantai, banyak juga yang datang piknik dan berkemah disini. Kalian bisa sewa peralatan berkemah juga disini. Namun jalan masuk ke pantainya masih berbatu, mudah-mudahan kalau pantainya sudah tambah ramai, mereka bisa memperbaiki jalannya. 🙂
Tiket masuk 15k Rupiah per orang dan parkir motor 10k Rupiah.

Pantai Gatra
Pantai ini berada di wilayah konservasi mangrove CMC (Clungup Mangrove Conservation), itu kenapa pengelolah sangat menjaga kebersihannya. Di salah satu posnya, tas kita akan diperiksan dan ada form yang diisi oleh petugas yang mendaftarkan apa saja yang kita bawa dan setelah selesai dari pantai tas kita akan kembali diperiksa kalau barang yang kita bawa masih sama. Kalau tidak pasti barang tersebut kita tinggalkan di pantai dan menjadi sampah. Anw, disini aku nyobain main canoe untuk pertama kali, ternyata seru juga. Worth it, setelah melewati perjalanan panjang dari Malang dan masuk lagi melewati jalan kecil untuk ke parkiran motor nya. Untuk kita bawa motor, karena parkiran motornya lebih dekat daripada parkiran mobilnya. Jadi untuk ke pantai walaupun kita tetap harus jalan, namun tidak sejauh kalau kita bawa mobil.
Tiket Masuk 10k Rupiah per orang dan parkir motor 10k per motor. Main canoe untuk dua orang 50k Rupiah dan untuk sendiri 25k.



Bromo
Hari berikutnya, kita ikutan tur open trip matahari terbit gunung Bromo yang kita dapat dari instagram. Harga turnya sekitar 320k per orang untuk WNI, kalau WNA harganya dua kali lipat. Harganya sudah termasuk tiket masuk taman nasional Bromo Tengger Semeru, antar-jemput dari/ke penginapan, Jeep naik ke Bromo, parkir, snack kotak untuk breakfast, dll. Hanya kita saja (aku sama sepupu yang sekolah di Surabaya) orang Indonesia di grup itu, yang lainnya WNA dari Belanda. Setelah tanya ke guide kita ternyata memang bulan July-Agustus begini banyak turis Bule. Bukan hanya anggota trip nya yang didominasi turis asing, di gunung Bromo nya juga banyak melihat bule.
Anw, kita ambil trip yang hari senin karena kalau akhir pekan pengunjungnya membeludak. Hari senin aja berasa rame, aku tidak bisa bayangin kalau perginya weekend. Kita dijemput dari hotel tengah malam jam 12.30am. Dan dikembalikan ke hotel sekitar jam 1 siang. Kita pakai mobil Avanza dari hotel dan menjemput anggota grup lainnya dari beberapa hotel berbeda lalu di antar di tempat tranfer dimana terlihat ada 3 Jeep yang sudah menunggu kita. Ternyata hari itu dengan peserta yang lumayan, kita dibagi menjadi satu jeep untuk keluarga bule, satunya lagi private jeep untuk satu pasangan bule Eropa, dan Jeep yang terakhir untuk kita yang ikut open trip. Satu grup kita ada berenam plus sopirnya.
Stop pertama, sekitar jam 3.45 pagi kita berada di Bromo Sunrise Point di Penanjakan 1. Terlihat banyak banget Jeep yang mulai mengantri untuk parkir. Ada beberapa Sunrise point di daerah ini, namun katanya di Penanjakan 1 ini lah yang paling populer. Cuman memang kalau kalian ikutan open trip biasanya kalian akan diantar ke Penanjakan 1 ini, kecuali kalian ikut private trip dan punya guide kalian bisa diantarkan sesuai dengan pilihan kalian. Pemandangannya keren banget dari sini. Kalau tempat ini terlalu crowded, alternatif yang lain kalian bisa ke Penanjakan 2. Kita ikut tur ini dibulan Agustus, dan memang katanya bulan ini merupakan salah satu yang terbaik karena cuacanya yang cerah dan ada kabutnya yang membuat pemandangan gunung bromo terlihat dramatis dan picturesque. Incredible. Matahari terbit di Bromo biasanya mulai sekitar jam 5.30 pagi dan ada juga beberapa warung di sekitar untuk menghangatkan diri dengan minum hangat sambil nunggu sunrise. Soalnya disini tuh dingin banget ditambah lagi dengan anginnya yang wow.
Jam 6 pagi sharp, kita sepakat berkumpul kembali ke mobil jeep kita untuk melanjutkan perjalanan ke Bukit Widodaren untuk spot berfoto. Disini kita hanya berhenti 15 menit lalu lanjut ke Kawah Bromo. Dari tempat parkir, kita jalan kaki melalui padang berpasir untuk menaiki 250 anak tangga yang menghantarkan kita untuk melihat Kawah Bromonya. Kalau kalian capek jalan kaki, tersedia kuda yang bisa kalian sewa untuk mengantarkan kalian pergi pulang dari parkiran ke bawah tanggah untuk ke Kawah. Harga sewa nya bervariasi sekitar 150k pulang pergi. Aku ngeliat kuda dan medannya jadi ngak tega untuk horse riding, jadi kita jalan kaki santai saja ok.
Selanjutnya, kita diantarkan ke Pasir Berbisik (Whispering sand), untuk merasakan sensasi mendengarkan suara pasir berbisik (sesuai dengan namanya) dan mengambil beberapa foto. Hanya sekitar 15 menitan disini lalu kita lanjut ke stop terakhir yaitu Bukit Teletubbies. Dari padang pasir, kita ke padang hijau yang luas dari sejauh mata memandang. The view was breathtaking.
I was so grateful, aku bisa ambil tur Bromo ini, tidak perlu repot memilikirkan detail trip nya karena kita ikut open trip, itinerary nya sudah diaturkan, sopirnya juga sangat baik mau mengambilkan beberapa foto kita, harganya juga terjangkau, dan kita bisa ketemu teman baru.
Tiket masuk ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru hari kerja 29k/ orang WNI dan 220k WNA. Sedangkan akhir pekan 39k/ orang WNI dan 230k WNA.



Kuliner
Jalan-jalan ke Malang, belum complete kalau belum nyobain Sate Gebug dari Warung legendaris Malang yang sudah ada sejak tahun 1920. Tempatnya sangat dekat dari hotel kita tinggal hanya jalan 5 menit dan kita kesini untuk makan pagi. Walaupun sudah terkenal dan sudah ada sejak lama, lokasinya masih sama dan tempat duduk nya juga tidak terlalu banyak. Kita pesan Sate tanpa lemak, rawon dan nasi putih. Yummy. Sate sapinya enak dan empuk banget, begitu juga dengan rawonnya. Omg, I am so delightful and keep my tummy happy for the rest of our trip in Malang. Katanya daging sapi yang dipakai adalah bagian sirloin dan tenderloin nya saja, lalu daginya diiris tipis dan di pukul supaya empuk namun tidak sampai hancur dan putus supaya gampang untuk ditusuk di tusukan sate. Sebelum dibakar di arang, satenya di marinasi dengan bumbu rahasian dari generasi ke generasi. Sekilas satenya mengingatkan aku dengan makanan timur tengah ‘kofta’, namun rasanya sate gebug memang mantap. Walaupun harganya lumayan, namun untelan satenya besar-besar dan enak koq. Makan satu tusuk sate, nasi, dan kuah rawon saja sudah kenyang pol. Sebagai pecinta sate, pengen kesini lagi kalau ke Malang.
Buka setiap hari jam 8 pagi – 4.30 sore kecuali Jumat tutup.



