Perjalanan ambisius 3 negara dalam satu hari 10 jam kita ini salah satunya ke Budapest, Hungary. Apa waktu nya cukup, tentu tidak teman-teman. Aku hanya penasaran saja soalnya dalam hari-hari terakhir yang mepet, jarak antara Vienna, Bratislava, dan Budapest, tidak terlalu jauh satu dengan yang lain, dengan naik bus totalnya perjalanan sekali jalan sekitar 4 jam saja. Rencananya, kita pengen mendapatkan first impression saja di antara ketiga ibutkota negara tersebut. Mudah-mudahan bisa balik lagi dan menghabiskan waktu lebih banyak.

BUS KE BUDAPEST

Awalnya kita naik pesawat dari Roma ke Vienna, Austria dulu, sebelum akhirnya kita melanjutkan perjalanan darat 2 ibukota negara dalam satu hari yang sangat berdekatan dan dialiri sungai Danube (sungai terpanjang ke-2 di Eropa yang melewati 10 negara dari Jerman ke Ukraina).

Perjalanan bus kita dimulai langsung dari bandara Vienna jam 9.40am ke Stasiun Bus Utama Bratislava (AS Mlynske Nivy) menggunakan Flix bus. Lalu lanjut lagi naik bus dan dari stasiun yang sama ke Budapest tepatnya turun di stasiun Nepliget, dengan perjalanan sekitar 2 jam 45 menit (harga tiket Euro 11.94 Rp 192k. Di Budapest, bus ini turun di dua stasiun bus yaitu pertama di Kelenfold yang berada di sisi Buda, lalu di tempat kita berhenti di Nepliget yang berada di sisi Pest. Kita turun di stasiun yang lebih dekat dengan penginapan dan stasiun kereta Keleti, tempat kita berangkat besok pagi untuk balik lagi ke Vienna Austria naik kereta. Rutenya hampir ada setiap jam sekali dari jam 7.25am sampai 9.35pm (bus terakhir) dan harganya kurang lebih sama. Namun tetap saja untuk ke pusat kota atau tempat wisatanya, dari kedua stasiun ini harus tetap naik transportasi umum.

Bus andalan untuk keliling Eropa

Dari stasiun bus Nepliget, kita bisa gunakan Metro M3, sekitar 20 menit-an, berangkat setiap 3 menit, metro ini melewati St. Stephen’s Basilica. Namun karena kita punya waktu terbatas hanya sore sampai malam, jadi kita naik bolt taxi untuk langsung ke hotel tempat penginapan. Soalnya kalau naik transportasi umum, kita butuh dua kali ganti transportasi. Apa boleh buat, untuk sekitar 15 menit perjalanan, kita banyar 3190 Forint atau Rp 175k.

BUDAPEST KE VIENNA

Setelah beberapa jam jalan-jalan di Budapest, kita kembali lagi ke Vienna. Koq, kedengarannya singkat padat dan jelas yah. Padahal pengen lebih lama lagi di kota ini karena kotanya yang indah. Bahkan sering disebut Paris nya Eropa tengah.

Di Eropa, ada berbagai moda transportasi dan berbagai perusahaan yang kalian bisa pilih untuk antar negara, mulai dari bus, kereta dan pesawat. Untuk bus, aku biasa mengandalkan Flix bus (yang punya banyak jalur dan murah), Euroline, ataupun kalian juga bisa cek bus lokal besar. Kalau kereta untuk jalur ini ada OBB (kereta Austria), Eurocity, Mav (kereta Hungaria), Regiojet, dan sebagainya. Waktu dan harganya juga bervariasi, kalian bisa cek sesuaikan dengan kebutuhan perjalanan kalian.

Pengen ambil tiket bus karena harganya yang paling murah, namun karena waktu terbatas dan pengen lihat Vienna, jadi diputuskan untuk ambil kereta. Harga tiket bus murah yang aku lihat mulai dari Euro 10 untuk perjalanan sekitar 3 jam lebih. Sedangkan kereta, kita ambil yang Railjet RJX (kereta cepat) sekitar 2 jam 38menit perjalanan dan harganya Euro 19.20 Rp 316k. Saat itu kereta pagi lebih murah daripada yang lebih siang, jadi kita ambil yang berangkat jam 7.40 pagi. Kita juga nambah bayar E3 per orang untuk dapat tempat duduk, karena perjalanannya yang lumayan. Males, kalau sudah duduk enak dan ancang-ancang mau tidur, harus pindah tempat duduk kalau ternyata kursi kita sudah ada yang booking. Kita ambil tiket ini 3 minggu sebelum jadwal keberangkatan kita, karena biasanya beli tiket jauh-jauh hari akan dapat lebih murah dibandingkan yang last minute. Harga tiket bisa berubah-ubah, semaking jauh-jauh hari dari keberangkatan semakin murah, biasanya tiket bisa diambil 3-6 bulan sebelum keberangkatan. Tergantung perusahaan keretanya.

Jangan lupa selalu cek email kalian, soalnya aku selalu dapat informasi lewat email, kalau ada perubahan jam keberangkatan, info kapan harus mulai check-in pesawat, dsb. Ternyata kereta Budapest ke Vienna yang kita booking mengubah jam keberangkatan kita menjadi 20 menit lebih pagi dan berangkat dari stasiun kereta yang lebih jauh. Padahal kita sudah pesan penginapan yang dekat dengan stasiun keberangkatan supaya kita tidak perlu bangun terlalu pagi. Namun apa boleh buat, lalu suami coba telepon ke Call center OBB yang ada di website mereka. Dan ternyata mereka memberikan kita tiket terbuka gitu dimana kita bisa pilih dengan jalur yang sama yang berlaku untuk satu hari. Lalu kita ambil kereta EC (Eurocity) yang berangkat dari stasiun dekat penginapan sekitar jam 9 pagi. Tiba-tiba sudah waktu nya kita berangkat, kereta kita tidak kunjung datang. Padahal kita sudah berdiri di depan platform sesuai dengan papan pengumuman. Entah karena kita yang tidak benar-benar memperhatikan, ataupun keretanya tidak datang. Jadwal kereta kita yang semula ada di papan, hilang seketika, dan tebak kita masih di stasiun Budapest. Sempat bertanya di informasi, petugas nya yang tidak terlalu ramah berkata kalau ia tidak tau kalau keretanya datang atau tidak. Namun paling tidak, akhinya kami diizinkan untuk naik kereta selanjutnya yang datang sejam lagi dengan menerbitkan satu kertas kecil berbahasa Hongaria yang ditempelkan di tiket kita yang asli. Anw, toilet di stasiun Keleti gratis (ehehe).

PENGINAPAN

Misi 2 hari 3 negara ini, kita menjatuhkan pilihan untuk tinggal di Budapest, karena harga nya yang terjangkau dan pilihannya juga lebih banyak dari Bratislava. Jadi kita nginap di Ibis Style City Center, yang hanya kurang dari 15 menit jalan kaki dari stasiun Keleti. Sedangkan untuk ke tempat wisata, kita tetap harus naik transportasi umum namun ada pemberhentian bus depan hotel dan hanya 300 meter dari stasiun metro Blaha Lujza Ter. Harganya sekitar 1.2 Juta Rp sudah termasuk makan pagi dan pajak (city tax). Nah, selama booking hotel untuk penginapan di Eropa, kita selalu bayar city tax nya saat check in ataupun check out hotel. Kalian bisa bayar pakai uang tunai ataupun pakai kartu juga koq.

Hotel ini merupakan salah satu tempat penginapan terbaik kita selama keliling Eropa. Dari segi harga, pelayanan, kebersihan, dan fasilitas. Saat masuk ke dalam hotel, kita sudah disambut dengan ramah oleh dua petugas hotel yang saat itu sedang keluar untuk merokok. Begitu juga saat check in, prosesnya lancar, kita dijelaskan dengan lengkap fasilitas hotel, makan pagi jam berapa, menjelaskan apa saja yang kita dapatkan sebagai member gold Accor hotel (welcome drink), dan memberikan rekomendasi tempat untuk dikunjungi.

FYI: selama berada di Eropa, satu hal yang aku notice itu disini orang-orang pada suka ngerokok, sering banget lihat orang ngerokok maupun sisa puntung rokok yang ada di jalanan. Kalau di Amerika, sering tercium bau g4nj4 di tempat umum, kalau di Eropa bau rokok.

Walaupun kamarnya tidak tidak terlalu besar (sering bertabrakan sama suami saat jalan di kamar, ehehe ya sekecil itu), namun kamarnya bersih. Di area resepsionisnya tersedia air minum dan kopi dari mesin yang tersedia gratis 24 jam. Hotelnya bertemakan game retro gitu, jadi mengenang masa kecil main game ‘pac-man’. Yang lahir tahun 90-an, pasti relate sama aku (ehehe). Di tempat duduk area lobby hotel, terdapat game gitu yang bisa kita pakai, tersedia untuk umum. Sore hari, kita juga nukar voucher minum gratis (welcome drink), lumayan.

Makan pagi nya juga lumayan, makanan bule, tersedia makanan berbagai jenis makanan panas (english breakfast), sereal, pastry, daging tipis yang disajikan dingin, yoghurt, juice, kopi teh, dan sebagainya. Makan pagi tersedia mulai jam 6.30am – 10 pagi. Sedangkan untuk jam check-in jam 3 sore dan check out jam 12.

TRANSPORTASI UMUM

Selama di Budapest, kita ingin pergi ke beberapa tempat yang ikonik dalam waktu yang sangat terbatas, jadi kita mengkombinasikan transportasi umum, jalan kaki, dan Bolt. Ternyata transportasi umum di Budapest sudah ok juga dengan berbagai jenisnya dan mudah digunakan. Aku hanya perlu download aplikasi nya yaitu BudapestGO, lalu daftar alat pembayaran, dan beli tiketnya. Ada juga berbagai pilihan harga tiketnya, ada untuk sekali pakai, 24 jam pemakaian, dan sebagainya.

FYI: Selama berada di Hongaria yang mata uangnya bukan Euro melainkan Hongarian Forint (HUF), kita tidak menukar uang sama sekali. Untuk makan, transportasi, dan berbagai pengeluaran kita disini hanya menggunakan kartu debit kita saja. Mungkin kalau kalian tinggal lebih lama dari kita, kalian butuh uang Forint untuk bayar tiket masuk tempat wisata berbayar, ke toilet umum, maupun makan di restoran.

Budapest terdiri dari Metro (punya 4 jalur, setiap hari 4.30am-11pm), Tram (ada 40 jalur yang melalui tempat wisatanya juga), bus (termasuk bus elektrik yang ada kabelnya diatas), dan HEV (kereta Suburb yan beroperasi di dalam kota namun kebanyakan dipakai untuk mencapai daerah pinggiran kota). Hungaria memiliki sistem kereta bawah tanah tertua kedua di Eropa, setelah ‘Underground’ London. Line 1 (M1) merupakan jalur metrol paling tua yang dibangun pada tahun 1894-1896 (sekarang menjadi situs warisan dunia UNESCO), dari 50 jalur kereta bawah tanah yang ada di Budapest. Jalur Metro M1 ini dimulai dari stasiun kereta Vorosmarty ter (ter artinya Square) yang berada di pusat kota Pest yang melewati salah satu jalan yang terkenal yaitu Andrassy Avenue (pusat perbelanjaan dan merupakan situs warisan dunia UNESCO).

Harga tiket sekali jalan untuk semua moda transportasi (Mei 2023):

Tiket sekali jalanHUF 350 / Rp. 15k
Tiket sekali jalan, beli dari sopir busHUF 450 / Rp. 20k
10 TiketHUF 3000 / Rp. 131k
Group travelcard (untuk 1-5 orang travel bareng), berlaku 24 jamHUF 5000 / Rp. 220k
Unlimited 24 jamHUF 1650 / Rp. 72k
Unlimited 72 jamHUF 4150 / Rp. 181k
Tiket transportasi bisa beli di stasiun Metro, tourist office (di bandara dan pusat kota), mesin otomatis di stasiun pemberhentian tram maupun di stasiun metro, dan beberapa kios newspaper. Tiket metro berlaku selama kalian tidak meninggalkan stasiun kereta. Sedangkan transport yang lain berlaku tidak dalam bentuk maksimal waktu namun dihitung per line.
Jalur metro Budapest

Sama seperti Metro, Tram di Budapest juga beroperasi setiap hari dari jam 4.30am-11pm. Kalian bisa beli tiket tram di mesin otomatis yang berada di setiap stasiun pemberhentian tram namun tidak bisa membayar tiketnya dengan menggunakan kartu kredit.

Katanya ada tiga jalur tram yang memiliki panorama kota yang indah, namun tram jalur nomor 2 (Jaszai Mari ter – Kozvagohid) merupakan tram yang paling populer, bahkan beberapa kali dinominasikan sebagai salah satu panorama tram paling indah di dunia. Tram ini berjalan di tepi sungai Danube dan dari sini kita bisa melihat berbagai bangunan bersejarah yang ikonik yaitu Gedung Parlemen, Jembatan Chain, Jembatan Margaret, Kastil Buda, Fisherman Bastian, dan Great Market Hall. Harga nya juga terbilang murah yaitu HUF 350 (Rp. 14ribu) untuk tiket sekali jalan.

Jalur Tram Panorama no. 2 yang ikonic

Selain naik transportasi umum yang terjangkau, kita juga terpaksa harus beberapa kali naik Bolt taxi untuk ke beberapa tempat yang sudah aku list yang pengen aku kunjungi selama di Budapest, dengan waktu kita yang sungguh terbatas. Untungnya sedikit terbantu dengan matahari yang terbenam sekitar jam 8pm, saat kita berada di Budapest di bulan Mei. Bolt ini sebenarnya seperti rideshare atau Grab nya Eropa, yang berasal dari Estonia, namun di Budapest tidak ada pilihan untuk mobil pribadi, hanya ada taxi saja. Harganya juga akan menyesuaikan, menjadi lebih mahal.

BUDAPEST

Budapest adalah ibukota negara Hongaria yang terletak di Eropa Tengah dan sekaligus menjadi kota terbesar di negara ini dengan berpenduduk sekitar 1.75 Juta orang. Pertama kali menginjakan kaki di Budapest, aku sangat kagum dengan kota ini karena memiliki banyak bangunan dan struktur yang indah dan bersejarah seperti Hungarian Parliament, Buda Castle, Fisherman’s Bastian, dan sebagainya. Arsitektur di kota ini merupakan perpaduan berbagai gaya arsitektur Barok, Gotik, dan Art Nouveau. Di kota ini juga mengalir sungai Danube yang membagi kota menjadi dua bagian yaitu sisi Buda dan Pest. Penggabungan ini ditandai dengan dibangunnya jembatan yang menghubungkan kota ini pada tahun 1849 yaitu Jembatan Szechenyi Chain (jembatan pertama) dan ketujuh jembatan lainnya (Jembatan Liberty, Margaret, Elisabeth, Arpad, Petofi, dan Rakoczi). Sedangkan sungai Danube ini merupakan sungai terpanjang kedua di Eropa yang membentang sejauh 2857 km (melewati 10 negara dari Jerman, Austria, Slovakia, Hungaria, Kroasia, Serbia, Bulgaria, Romania, Moldova, dan Ukraina). Selain itu negara ini juga adalah surganya pemandian air panas di Eropa, dimana Budapest memiliki lebih dari 100 pemandian air panas yang tersebar di seluruh kota (dari totalnya ada 1300 mata air panas di Hongaria). Pemandian air panas ini sudah digunakan untuk tujuan rekreasi dan pengobatan selama berabad-abad dari zaman kekaisaran Romawi kuno bahkan banyak yang masih dipertahankan arsitektur aslinya. Yang paling terkenal adalah Szechenyi Bath yang dibangun antara tahun 1909-1913 dan merupakan pemandian air panas medis terbesar di Eropa dan tertua di sisi Pest. Kolam ini memiliki kolam dalam dan luar ruangan, sauna, dan ruang uap, dengan temperatur sekitar 23-25C. Secara keseluruhan, Budapest terkenal dengan arsitekturnya yang indah, kaya akan sejarah, mata air panas alami dan kulinernya yang lezat.

TEMPAT YANG DIKUNJUNGI

Chain Bridge (Széchenyi Lánchíd)

Sekilas terlihat seperti jembatan di London, jembatan batu penuh sejarah ini melintasi sungai Danube antara Széchenyi Square di sisi Pest dan Clark Ádám Square di Buda. Jembatan Chain merupakan jembatan tertua di Budapest yang pertama menghubungkan distrik Buda dan Pest pada tahun 1849, yang dibangun pada tahun 1840 (kira-kira berusia lebih dari 180 tahun, sekarang). Jembatan ini juga merupakan jembatan kedua yang dibangun melintasi sungai Danube loh. Namun sebenarnya jembatan ini pernah diledakkan pada akhir Perang Dunia II bersama dengan 4 jembatan lainnya, lalu dibangun kembali dan dibuka untuk umum pada tahun 1949. Jembatan lainnya yang terkenal adalah Jembatan Liberty (artinya Jembatan Kebebasan) yang menggunakan nama barunya ini setelah dibangun kembali dan kemudian menjadi simbol kota setelah mengalami penderitaan akibat perang.

Kita bisa menelusuri jembatan Chain ini yang panjangnya sekitar 203m dan katanya bisa ditempuh dalam 15 menit jalan kaki. Karena jembatan ini hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki, transportasi umum, sepeda, dan taxi. Kalau ditambah foto-foto bisa sejaman hehee. Namun sayangnya, saat kita berada di Budapest, kedua sisi jembatan ini sedang mengalami konstruksi, jadi area pejalan kakinya ditutup untuk sementara.

Sisi Distrik Pest:

Hungarian Parliament Building

Gedung Parlemen Hongaria (situs warisan dunia UNESCO) yang bergaya neo-Gothic dengan kubah dan kedua sisi yang simetris nan megah ini merupakan salah satu landmark nasional yang terkenal dan merupakan tujuan wisata yang paling populer. Bangunan ini juga merupakan salah satu gedung legislatif tertua di Eropa, terbesar di Eropa berdasarkan luas lantainya, terbesar ketiga di dunia, dan tidak diragukan lagi menjadi salah satu bangunan terindah di dunia. Terdapat sekitar 691 ruangan dan dihiasi 90 patung-patung terkenal yang merupakan tokoh-tokoh sejarah dan melambangkan legenda Hongaria. Kalau dilihat di malam hari, saat lampunya menyala, gedung ini tampil mewah ditambah lagi karena lokasinya yang berada di tepi timur sungai Donau di sisi Pest. Dilihat dari segala sisi juga sangat spektakuler. Bangunan ini dirancang oleh arsitek Hongaria, Imre Steindl dan dibuka pada tahun 1902. Sejak selesai dibangun selama 17 tahun, gedung ini kemudian menjadi bangunan terbesar di Hongaria. Keren sekali..

Buka setiap hari jam 8am-6pm, kecuali Sabtu Minggu tutup jam 4pm. Harga tiket masuknya HUF 10k = 427k Rupiah per orang atau tiket keluarga HUF 8k = 340k Rupiah untuk 2 orang. Termasuk 45 menit rekaman audio ataupun pemandunya.

Shoes on the Danube river

Tepatnya berada di tepi sungai Danube dan dekat dengan Gedung Parlemen Hungaria, instalasi 60 pasang sepatu-sepatu besi ini merupakan suatu monumen peringatan yang memilukan. Walaupun sederhana, monumen ini menyimpan cerita kelam, saat korban orang-orang Yahudi yang dieksekusi oleh pasukan Nazi selama Perang Dunia II. Orang Yahudi ini dipaksa untuk melepaskan sepatu mereka sebelum ditembak dan jatuh ke sungai sekitar tahun 1944-1945. Monumen ini dibuat pada tahun 2005 oleh arsitek Hongaria, Gyula Pauer. Saat ini menjadi simbol peringatan tentang kekejaman masa perang WWII dan penghormatan kepada korban yang kehilangan nyawa saat itu.

St. Stephen’s Basilica

Tidak jauh dari Gedung Parlemen Hongaria, sekitar 15 menit berjalan kaki, kalian akan sampai di St. Stephen’s Basilica, yang merupakan salah satu landmark penting yang ada di Budapest, Hongaria. Gereja ini telah dibangun sejak tahun 1905, namun karena sempat rusak akibat Perang Dunia II, gereja ini mengalami pemugaran besar-besaran yang dilakukan pada tahun 1983 sampai 2003. Basilika Katolik Roma yang megah ini namanya diambil untuk menghormati Santo Stefanus yang merupakan raja pertama Hongaria dan dianggap sebagai Santo pelindung negara. Sempat menjadi bangunan gereja terbesar ke-6 di Hongaria sebelum tahun 1920 dan merupakan gereja terbesar di Budapest . Menara gereja memiliki tinggi 96m dan menjadikannya salah satu gedung tertinggi di Budapest.

Buka setiap hari dari jam 9am-5pm. Gratis masuk, namun harus bayar HUF 2000 per orang (Rp. 87.000) untuk naik ke atas menara dengan pemandangan citadel/taman, fisherman Bastian, dan bangunan kota Budapest. Terdapat 364 anak tangga atau lift untuk naik ke kubahnya.

Central Market Hall

Pasar ini berada di dalam gedung yang dirancang oleh arsitek yang sama yang merancang Gedung Parlemen Hongaria. Pasar ini menawarkan berbagai bahan makanan segar, makanan, sovenir, kerajinan tangan khas Hongaria, dan sebagainya. Pasar ini sudah menjadi pusat perdagangan penting di Budapest saat awalnya dibangun pada tahun 1897. Sama seperti bangunan lainnya di Budapest, pasar ini sempat rusak parah akibat perang yang kemudian dipulihkan dan akhirnya dibuka kembali pada tahun 1991. Tempat ini merupakan pasar terbesar di Budapest dan menjadi salah satu pasar terbesar di Eropa.

Buka setiap hari Senin-Sabtu jam 6am-5pm, dan hari Minggu jam 9am-3pm.

Sisi Buda:

Disisi Buda, banyak sekali pemukiman penduduk yang mendominasi dan medannya yang berbukit, jadi terasa lebih tenang dan santai. Sedangkan sisi Pest, terdapat banyak aktivitas yang hidup/ ramai seperti pusat perbelanjaan, banyak restoran, bar, hotel, dan berbagai aktivitas untuk turis lainnya.

Buda Castle

Kastil Buda yang bersejarah ini adalah kompleks istana Raja Hongaria di Budapest pada tahun 1987 dan terdaftar sebagai situs warisan dunia UNESCO. Sebenarnya Istana Kerajaan yang asli telah hancur pada Perang Dunia II dan kemudian di bangun kembali dari sekitar tahun 1749-1769. Sekarang, didalamnya terdapat Galeri Nasional Hongaria dan Museum Sejarah Budapest. Berada di bagian selatan Castle Hill, kastil ini strategis yang dikelilingi dengan kawasan wisata (aka Várnegyed) yang terkenal dengan bangunan dan monumen di dari abad pertengahan bergaya Barowue dan Neo-klasik. Varnegyed (Castle quarter) adalah bagian Budapest yang terletak di dalam tembok pertahanan kompleks Kastil Buda, pada saat era kota kerajaan abad pertengahan Buda. Inilah salah satu bagian kota tua Budapest.

Untuk naik ke puncak Castle Hill, kita bisa naik kereta kabel (funicular) yang menghubungkan Clark Ádám Square (Kilometer 0 nya kota Budapest) dan the Széchenyi Chain Bridge. Castle Hill Funicular buka dari jam 7.30am-10pm, dengan harga tiket sekali jalan HUF 3k (Rp. 131ribu) per orang. Memang agak mahal yah. Anw, kereta gantung ini diresmikan pada tahun 1870 yang merupakan kereta gantung kedua yang dibangun di Eropa. Sempat hancur sebagian akibat Perang Dunia II juga, namun berhasil dibangun kembali dan dibuka pada 1986.

Untuk sampai ke sini, kita naik bus nomor 5 dari penginapan yang berada tepat didepan hotel. Transportasi umumnya juga cukup murah hanya sekali jalan naik bus harganya 350 forint / 15k Rupiah per orang. Tidak perlu ribet cari stasiun atau tempat untuk beli tiket bus, kita hanya perlu download aplikasi, daftar, dan beli tiket online. Tiket sekali jalan juga bisa digunakan untuk semua moda transportasi. Saat naik bus, kita hanya perlu scan barcode yang ada di samping pintu masuk bus, dan kalau berhasil tinggal nunjukin ke sopirnya. Dari pemberhentian bus, kita tinggal jalan saja nanjak ke Kastil Buda nya. Jalan ke kastilnya lumayan menanjak karena kita akan dibawa naik ke atas puncak ‘Castle Hill’. Terdapat taman, monumen, tempat pejalan kaki, dan air mancur di sekitarnya. Dari teras kastilnya saja kita sudah dimanjakan dengan pemandangan kota Budapest bahkan bisa terlihat Gedung Parlemen Hungaria dan Jembatan Chain.

FYI: ada salah satu titik panorama disini yang bagus untuk foto. Kalian bisa melewati Castle Garden Bazar, naik menggunakan eskalator, lift, atau tangga untuk sampai ke terasnya. Tempat ini memiliki pemandangan sungai Danube dan kota Pest yang indah.

Jam bukanya bisa berubah, cek di website mereka untuk lebih jelasnya. Galeri Nasional buka hari Selasa-Mingu jam 10m-6p, Museum Sejarah Budapest buka dari 1 Maret-31 Oktober (Selasa-Minggu 10am-6pm), sedangkan 1 November – 29 February 10am-4pm. Keduanya tutup hari Senin. Walaupun museum dan galerinya tutup sekitar jam 4 atau 6 malam, Diluarnya di distrik Kastil Buda itu buka sepanjang hari setidaknya jalan dan beberapa atraksinya bisa dikunjungi setiap saat seperti Fisherman’s Bastian (katanya disebut sebagai kompleks menara dongeng yang romantis).

Fisherman’s Bastian (The Halászbástya)

Tidak jauh dari Kastil Buda, kita berada di Fisherman’s Bastian (Benteng Nelayan). Dari sini di bagian terasnya, kita bisa lihat panorama kota yang cantik, karena menghadap ke sungai Danube dan sisi Pest dari Kota Budapest. Katanya 7 menara batu yang ada disini melambangkan 7 suku Hongaria yang telah berjasa mendirikan Hongaria di tahun 895. Tembok aslinya sendiri berasal dari abad 17-san yang. Sedangkan struktur yang ada saat ini dibangun pada tahun 1895-1902 yang bergaya Neo-Romawi, dan dinamai menurut para nelayan yang mempertahankan bagian tembok ini selama Abad Pertengahan.

Buka setiap waktu dan gratis. Katanya harus bayar untuk melihat pemandagnan dari atas menara utamanya antar pukul 9am-7malam sekitar 1500-2k Forint, diluar jamnya gratis.

Matthias Church

Setelah itu kita juga berhenti di Matthias Church, gereja katolik Roma yang awalnya dibangun pada tahun 1015 bergaya Romanseque. Lalu mengalami pemugaran, yang dibangun kembali dengan gaya Gotik sekitar abad ke 14 dan terus diperlebar sampai abad ke-19. Pada sekitar tahun 1686, pada masa pengepungan kota Buda oleh pasukan Ottoman (sekarang adalah Turki), gereja ini digunakan sebagai masjid yang kemudian runtuh akibat tembakan meriam. Gereja ini juga memiliki sejarah panjang, karena pernah menjadi tempat upacara pernikahan dan penobatan raja-raja Hongaria. Sedangkan nama gereja ini diambil dari Raja Matthias Corvinus, salah satu raja terkenal Hongaria yang dimakamkan di gereja ini. Anw, aku paling suka sama atap gerejanya yang berwarna-warni dan menaranya juga.

Buka setiap hari Senin – Jumat jam 9am-5pm, Sabtu tutup lebih awal jam 1pm, sedangkan Minggu 1-5pm. Harga tiket masuk untuk Gereja HUF 2500 / 107k per orang, sedangkan untuk menaranya HUF 2900/ 124k Rupiah per orang.

Vaci Utca dan Andrassy Avenue

Kedua jalan ini merupakan jalan raya utama di Budapest dimana terdapat berbagai pertokoan, restoran, cafe, dan bangunan tua. Sejarahnya, selama abad pertengahan, Budapest dikelilingi oleh tembok yang sekarang ini adalah Deak Ferenc Utca (jalan). Awalnya Vaci Utca adalah bolevard pusat yang mengarah ke salah satu gerbang kota yang diubah menjadi alun-alun Vorosmarty. Jalan Vaci didirikan pada abad ke18 dan beberapa bangunan megah yang dibangun pada periode yang sama juga masih ada. Bangunan tertuanya didirikan pada tahun 1805. Sebelum menjadi jalan yang ramai dengan pertokoan, hotel, dan tempat makanan, dulunya Jalan Vaci ini sangat populer di kalangan keluarga kaya Budapest untuk mendirikan rumah disini. Dengan sejarah yang ada, kawasan ini masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO. Salah satu landmark yang terkenal di daerah ini juga yaitu Opera House Budapest yang mega.

Kuliner

Setelah jalan-jalan yang melelahkan, kita langsung balik ke hotel. Kita tidak sempat makan diluar, karena sudah mulai gelap dan besok paginya kita ada jadwal kereta jam 7.40 pagi. Jadi kita putuskan untuk pesan makanan lewat aplikasi Bolt. Tidak mau melewatkan kuliner lokal, Ty yang in charge untuk pesan makanan, begitu sampai hotel suami langsung hunting makanan. Sambil nunggu, aku beres-beres koper untuk besok. Akhirnya pesanan sampai juga, gile makannya banyak juga. Ternyata Ty kalap, suami pesan banyak banget makanan. Pesan 2 menu paket yang populer mereka, yang masing-masing terdiri dari makanan pembuka, utama, dan penutup. Harganya 4,390 Forint per paket (192k), lumayan juga yea… Ty beli dari Drum Cafe Budapest, tempat makan yang menjual makanan Hongaria. Pastinya kita pesan Beef Goulash, hidangan nasional Hongaria. Teksturnya seperti Rendang, dagingnya empuk dan rasanya juga enak walaupun tidak ada pedas-pedasnya seperti Rendang di lidah kita. Enak banget makan yang hangat-hangat saat cuaca lagi dingin di malam hari.

Makanan lokal Hongaria biasanya menggunakan paprika sebagai bumbu utama. Penggunaan paprika dalam masakan lokal Hongaria mencerminkan sejarah dan tradisi kuliner di negara ini. Paprika diperkenalkan oleh bangsa Turki selama masa kekuasaannya di Hongaria. Paprika juga tumbuh subur di tanah dan iklim Hongaria sehingga memberikan hasil panen yang berkualitas tinggi dan melimpah.

Itinerary Singkat dan Pengeluaran (2 orang)

DescriptionCategoryForintEuroRupiah
Flixbus Bratislava ke Budapest (2 jam 45 menit)Transport23.88385,000
Bolt taxi to hotel (15 min 5.1km)Transport3190175,000
Ibis Style Budapest CenterHotel78.411,262,000
Ibis: city tax, bayar saat check inHotel79135,000
Bus to Buda Castle (Matthias Church dan Fisherman’s bastian) Transport70031,000
Bolt taxi to Hungarian Parliament Building (Shoes on Danube river) (10min 4km)Transport3310145,000
Bolt taxi to hotel (8min 3.5km)Transport3430150,000
Dinner kuliner lokal (pembuka, utama, dan dessert) at Drum Cafe BudapestFood8780382,000
Eurocity Train 2.5jam Budapest to Vienna + booking seat Euro 6 for 2 pplTransport44.4715,000

Budapest, Hongaria adalah negara terakhir dari 9 negara Eropa yang kita kunjungi selama 3 minggu ini di tahun 2023. Semoga tulisan ini membantu kalian yang mau liburan ke Budapest.