Negara selanjutnya dalam trip Eropa kita tahun 2023 ini adalah Bratislava, ibukota negara Slovakia yang hanya berjarak sekitar satu jam naik bus dari Vienna, Austria. Di kota ini juga kita tidak lama, hanya sekitar 2 jam saja. Seperti transit saja sebelum lanjut lagi ke Budapest.

Bus dari Vienna

Kita memulai perjalanan ke Bratisvala, dengan menggunakan Flixbus dari bandara Vienna. Bahkan dari bandara Vienna, hanya 55 menit saja dengan harga tiket murah Euro 6.95 (112k Rupiah) per orang. Tempat pemberhentian bus yang ada di bandara Vienna juga mudah dicari, ada layar informasi dinomor berapa pemberhentian bus beserta jam nya juga didalam terminal kedatangan maupun di area tempat pemberhentian busnya. Ikutin saja petunjuk yang ada. Sambil nunggu busnya datang, kita coba cari makan pagi di Burger King, ternyata harganya lumayan, jadinya kita skip. Masih di terminal kedatangan, eh malah nemu minimarket gitu di dan harganya bersahabat di kantong. Kita putuskan beli cemilan untuk di perjalanan bus.

Akhirnya bus kita datang, kita hanya perlu tunjukin QR code tiket kita untuk di scan supaya kita bisa langsung masuk bus. Tiketnya sudah termasuk bagasi 20kg dan back pack kita 7kg. Tidak juga diperiksa sih untuk beratnya dan tiket kita sudah langsung dapat tempat duduk random gitu (7A dan B). Kalau mau pilih kursi sendiri harus tambah bayar lagi Euro 1.49. Ini kali pertama kita naik Flixbus antar negara. Nyaman juga busnya, bus besar 50 kursi, ruang kaki yang lega, tempat duduk nyaman, wifi, dan colokan listrik. Anw, saat itu aku tidak berhasil konek wifi nya, jadi aku ngemil dan tiduran saja sepanjang perjalanan. Anw, ternyata kursi ku dan kursi disamping bisa disesuaikan gitu jaraknya. Kaget juga pas penumpang di depan kita menggeser kursinya kesamping. Canggih 🙂

Perjalanan lancar, tidak macet, sehingga kita bisa sampai juga di Bratislava tepatnya di Stasiun Mlynske Nivy jam 10.35 pagi. Di Bratislava, bus ini berhenti di 3 tempat yaitu Einsteinova (sebelum jembatan Most SNP), Most SNP, dan AS Mlynske Nivy. Pemberhentian Most SNP dan Mlynske Nivy berada setelah kita melewati jembatan. Jadi kalau kalian mau berkunjung ke tempat turis nya yang kebanyakan berada di kota lamanya, kalian bisa berhenti di kedua pemberhentian ini. Kita memilih berhenti di Mlynske Nivy, supaya bisa titip koper di stasiun dan sekalian juga cari tau dari spot mana kita berangkat untuk bus selanjutnya dari stasiun yang sama. Saat keluar dari bus, langsung terlihat loker penyimpanan yang berwarna biru dan kuning yang ternyata gratis loh. Namun sayangnya kita tidak dapat loker, kebanyakan terisi kalaupun ada, beberapa loker pintunya bermasalah saat ditutup maupun pintunya agak rusak (tidak tertutup sempurna). Takut koper kenapa-napa walaupun hanya sebentar banget sekitar 2 jam. Daripada kena drama koper hilang, mending kita geret-geret dah tu koper.

Lokernya tersedia dalam berbagai ukuran dan maksimum bisa nyimpan sampai midnight saja. Jadi pada jam tertentu tengah malam, semua lokernya akan terbuka secara otomatis. Baru kali ini dapat loker gratis. Jadi pengen tau, ada ngk yah negara Eropa lainnya yang menyediakan loker penyimpanan gratis di stasiun bus ataupun kereta.

Loker gratis di Stasiun bus Nivy, Bratislava

Untuk jaga-jaga, kita sudah survei tempat keberangkatan bus kita yang ternyata tidak jauh dari spot dimana kita turun dari bus. Hanya jalan 3 menit dan jadwal bus sudah ada di layar informasi yang jam nya juga on time. Pemberhentian di Most SNP itu seperti langsung di jalan gitu loh, sedangkan di stasiun Nivy ini terlihat lebih proper berada di dalam stasiun (di lift nya, stasiun bus berada di lantai -1) dan bahkan diatasnya ada mall 5 lantai. Bangunannya juga moderen dan seperti mall premium gitu. Keren. Hati lega, baru kita bisa lanjut explore kota Bratislava dengan jalan kaki.

Bratislava

Bratislava adalah ibukota dan kota terbesar di Slovakia yang berpenduduk sekitar 441 ribu jiwa. Kota ini memiliki letak geografis yang unik karena terletak di perbatasan dengan Austria dan Hongaria, sehingga menjadikannya sebagai salah satu ibukota yang saling berdekatan di Eropa. Sehingga kita bisa berkunjung ke tiga negara (Slovakia, Austria, dan Hongaria) dengan jarak yang relatif dekat. Pusat kota dimana kebanyakan touristy spot dan kota tuanya berada ini juga tidak terlalu luas dan lebih kecil dari Vienna (ibukota negara tetangga). Walaupun kecil, ternyata selama 2 jam itu tidak direkomendasi soalnya terlalu singkat (ehehe). Kemungkinan pengen balik lagi nanti in the future, apalagi kita hanya sempat makan siang kuliner Slovak dan Gereja Biru St. Elizabeth. Padahal aku sudah riset dan daftar tempat-tempat menarik yang pengen aku kunjungi selama di Bratislava. Aku tetap akan list tempat tersebut, siapa tau aku bisa balik lagi ke kota ini.

Sebagai salah satu pemukiman tertua di Eropa, kota ini kaya akan sejarah yang menarik. Sudah ada sejak zaman prasejarah dan telah melewati berbagai kebudayaan dan kerajaan seperti Kekaisaran Romawi, Kerajaan Hongaria, dan Kerajaan Austria-Hongaria. Tidak sabar untuk berkeliling di kota tua nya. Berbagai tempat yang bersejarah dan terkenal adalah Kastil Bratislava, St. Martin’s Cathedral, Gereja biru St. Elizabet, Gerbang Michael, Primatial Palace dari abad ke-18, Kastil Devin, dan sebagainya.

Saat berjalan-jalan di kota tuanya, kalian akan menemukan patung-patung unik dijalanan yang telah banyak menjadi daya tarik wisatawan maupun penduduk setempat. Patung ini telah menjadi daya tarik tersendiri yang menghiasi kota tua dengan berbagai cerita atau legenda yang beredar. Salah satu yang paling terkenal adalah patung ‘Cumil’ (berasal dari kata Slovak čumet artinya mengintip. Cerita yang beredar kalau patung Cumil ini adalah seorang pekerja pipa di kota tua di masa lalu yang setiap kali selesai bekerja di bawah jalan, dia suka keluarkan kepalanya di lubang jalanan untuk mengamati aktivitas sekitarnya (mungkin salah satunya mengintip rok wanita.. oops). Masih banyak lagi patung-patung dan ceritanya, kalau kalian tau ataupun kalian bisa mengartikannya sendiri, bisa menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan di kota tua selain ambil foto dan mengeksplore kota. Patung yang terkenal lainnya seperti patung Napoleon, Schöne Náci, Roland, Hans Christian Andersen, dan sebagainya. Kalau ada yang tau ceritanya dan gambarnya, bisa komen dibawah yah…

Transportasi Umum

Meskipun ibukota, Bratislava itu kotanya relatif kecil, sehingga dapat dengan mudah di explore dengan jalan kaki karena sebagian besar tempat wisatanya berada di kota tua (pusat kotanya), kota ini juga punya tram dan bus untuk membantu kalian kalau pengen explore kota tanpa jalan kaki. Untuk keluar kota dan ke negara lain, kalian bisa menggunakan kereta api dan bus dengan harga yang relatif murah dan sudah nyaman. Bratislava Hlavna Stanica yang terletak di pusat kota adalah stasiun kereta utamanya. Rute perjalanan kereta yang populer di stasiun ini adalah Vienna (Austria), Budapest (Hongaria), Praha (Republik Ceko), dan Krakow (Polandia).

Selama di Bratislava yang singkat, kita hanya jalan kaki saja dan naik Bolt (seperti Gojeknya Indonesia). Karena takut ketinggalan bus, selesai makan kita langsung saja naik Bolt harganya Euro 4.5.

Bratislava Castle (Bratislavský hrad)

Ketika menyeberangi sungai Danube, dari bus sudah terlihat kastil Bratislava karena bangunannya yang sangat mencolok berada di ketinggian (sekitar 85 meter diatas sungai Danube). Karena waktu yang mepet, aku hanya bisa menikmati kastil ini dari jarak jauh tepatnya di dalam bus 🙂 Sudah bisa dibayangkan, pasti pemandangannya keren banget dari atas puncak, bisa lihat sungai Danube, jembatan Most SNP dengan menara UFO, dan kota Bratislava dari atas.

Kasil Bratislava berasal dari tahun 907 Masehi. Namun sebenarnya bangunannya yang sekarang bukanlah kasil kuno yang asli namun bangunan ini adalah salinan benteng yang pernah terbakar pada awal abad ke-19. Setelah lebih dari 100 tahun kemudian, barulah mereka memiliki cukup dana untuk membangunnya kembali. Dibalik sejarahnya yang panjang, kastil ini pernah menjadi kediaman para raja dan pangeran serta menjadi pusat politik dan budaya di Slovakia. Dan saat ini, kastil berfungsi sebagai pusat kegiatan budaya, museum, dan bahkan menjadi salash satu simbol nasional yang penting bagi Slovakia. Katanya untuk masuk ke area kastil gratis, sedangkan museum sejarah yang berisi koleksi seni, artefak, keramik, dan benda-benda militer nya yang berbayar.

Jembatan Most SNP

Saat berada dalam bus juga kita melewati jembatan ini dan melihatnya dari jauh. Pantas saja disebut menara UFO, memang bentuk struktur diatas menara yang berada di jembatan ini terlihat seperti UFO atau piring terbang. Ternyata didalamnya terdapat restoran dan observatorium dengan panorama kota yang menakjubkan diatas ketinggian 95 meter diatas jembatan.

Jembatan Most SNP ini adalah jembatan yang terkenal di Bratislava dan merupakan landmark kota yang ikonik. Dibangun pada tahun 1967-1972, nama jembatan ini berarti Jembatan Nasional Slovakia, untuk mengenang masa perlawanan nasional penduduk Slovakia terhadap pasukan Jerman Nazi dalam Perang Dunia II.

The Blue Church St. Elizabeth

Setelah jalan kurang lebih 15 menit, sampai juga di destinasi pertama yaitu Gereja Biru St. Elizabeth. Dari namanya, bisa ditebak gerejanya berwarna biru. Gereja yang estetis ini merupakan salah satu ikon kota juga dengan warna biru yang cerah dengan ornamen dan hiasan mosaik yang indah. Dibangun pada awal abad ke-20 yang dirancang oleh arsitek lokal Odon Lechner. Saat ini, gereja ini masih difungsikan sebagai tempat ibadah Gereja Katolik. Dibelakang gereja ini ternyata ada sekolah dan berada di daerah pemukiman, pantesan saja lumayan ramai parkiran dengan mobil.

Awalnya bangunan ini dibangun pada tahun 1909 untuk menjadi sekolah namun kemudian diubah menjadi gereja yang didedikasikan kepada St. Elizabeth, santo pelindung warga Bratislava.

Devín Castle.

Kastil Devín adalah benteng pertahanan yang berasal dari abad ke-9 dan merupakan salah satu yang tertua di Slovakia. Selama berabad-abad kastil ini telah berpindah tangan dari penguasa ke penguasa. Seperti pada abad ke-13, bangsa Mongol pernah menjarah dan menghancurkan benteng ini. Kemudian di abad ke-14, benteng diambil alih oleh bangsa Hongaria dan membangunnya kembali. Lalu berperan penting sebagai benteng pertahanan di perbatasan antara Kerajaan Hongaria dan Kekaisaran Romawi. Terlihat seperti reruntuhan, kastil ini pernah dihancurkan oleh pasukan Prancis pada tahun 1809 saat perang Napoleon. Seiring berjalannya waktu, kastil ini menjadi salah satu tujuan wisatawan karena nilai sejarah nya dan terdapat museum arkeologi yang berisi artefak beserta berbagai peninggalan sejarah yang ditemukan di tempat itu. Selain itu, karena terletak di atas bukit yang menghadap sungai Danube dan di daerah perbatasan dengan Austria, dari sini kita bisa melihat pemandangan yang indah bahkan bisa terlihat negara tetangga Austria.

Karena berada di luar pusat kota Bratislava, kalian butuh transportasi umum atau kendaraan pribadi untuk sampai ke kastil Devín. Katanya terdapat bus sekitar 25menitan yang bisa mengantarkan kalian kesini plus ditambah jalan kaki ke atas bukit untuk sampai ke kastilnya. Diluar kasil nya gratis namun untuk masuk ke dalam harus bayar. Ada pemandu nya juga disini. Buka setiap hari dari jam 10a-5p, kecuali hari Senin Tutup. Tiket masuk Euro 6 per orang dewasa, Euro 12 untuk kerluarga (orang tua dan 2 anak dibawah 14 tahun).

Michael’s Gate

Diantara bangunan tua di Bratislava, Michael’s Gate merupakan satu-satunya dari empat gerbang atau benteng abad pertengahan yang terpelihara, yang dulunya melindungi pintu masuk timu ke kota. Benteng ini dibangun pada awal abad ke-14, salah satu bangunan tertua di kota, yang sudah direnovasi dengan gaya Baroque pada tahun 1758. Dan kemudian menempatkan patung St. Michael dan Naga di atas pintu gerbang ini. Monumen bersejarah ini juga telah menjadi simbol kebebasan kota Bratislava. Dimana pada tahun 1805, saat pasukan Napoleon tiba di kota ini, gerbang Michael dibuka sebagai tanda penyambutan untuk perdamaian. Selain itu, bagian menara yang lain dengan tinggi 51 meter, digunakan sebagai museum dan pameran tentang persenjataan dan benteng tua di apa pertengahan.

Buka setiap hari kecuali hari Senin tutup, dimana Selasa-Jumat 10am-5pm, Sabtu 11am-6pm, dan Minggu jam 11am-4.45pm.

St. Martin’s Cathedral

Katedral St. Martin adalah salah satu bangunan bersejarah yang penting di Bratislava. Sudah melewati masa dimana kota ini pernah menjadi ibu kota Hongaria dan pusat legislatif Kerajaan Hongaria di tahun 1536 samapi 1783. Di masa itu, katedral ini menjadi saksi penobatan 8 ratu dan 11 raja Hongaria. Selain menjadi tempat pentahbisan, gereja ini juga menjadi tempat peristirahatan terakhir beberapa penguasa dan anggota keluarga kerajaan Slovakia, dimana makam bersejarah ini terletak didalam gereja ini. Seperti bangunan tua lainnya, gedung gereja ini pernah dibangun dan dipulihkan kembali karena sempat hancur akibat kebakaran dan Perang Dunia II.

Presidential Palace (Grassalkovich Palace)

Istana Presidential ini dibangun pada tahun 1760 dan merupakan kediaman resmi Presiden Slovakia. Istana ini berada di alun-alun Hodzovo di bagian utara kota tua. Sebagai rumah permanen presiden, istana ini tidak dibuka untuk umum, namun kita bisa mengunjungi area tamannya dibelakang bangunannya gratis. Terdapat beberapa pohon yang ditanam oleh tamu negara yang berkunjung ke istana seperti Raja Spanyol Juan Carlos I.

Buka setiap hari jam 8am-3pm, kecuali Sabtu & Minggu Tutup.

Kulineran

Dari Gereja Biru, kita langsung menuju salah satu restoran yang menghidangkan makanan nasional Slovak yaitu Bratislava Flagship ($$). Tempatnya tidak begitu jauh dari Gereja biru, kita hanya berjalan saja dengan cepat, maklum kita kelaparan. Berada di depan restoran, kita kurang yakin sama tempatnya, karena suasananya yang begitu unik dimana kita dibawah untuk melewati beberapa ruangan kayu tua, piano kayu, patung-patung, barel/ seperti tong anggur gitu, menaiki tangga dan akhirnya sampai di Restorannya. Sempat baca di google, katanya suasana restorannya seperti melihat Bratislava sekitar 100 tahun yang lalu.

Kita pesan yang Slovak platter untuk 2 orang. Makanannya ada 3 jenis yaitu 5 pirogi dengan isian bryndza (keju domba khas Slovakia), bryndzové halušky, dan kapustové strapačky so slaninkou (dumpling Gnocchi dengan kubis sauerkraut dan bacon). Bryndzové halušky adalah hidangan nasional Slovakia yang terdiri dari dumpling kentang yang bentuk dan teksturnya seperti Gnocchi namun lebih kecil lagi ukurannya, yang dicampur dengan lelehan keju domba dan bacon. Pokonya rasa makanannya kuat dan gurih dari kejunya. Kita juga nyobain kofola, sodanya Slovakia yang rasanya seperti coke, manis, dan memiliki rasa-rasa herbal gitu. Minuman hasil rekomendasi waitress nya, katanya minuman ini sangat populer yang sering disajikan di pub dan restoran lokal, bahkan biasa digunakan sebagai bahan campuran koktail. Kofola ini awalnya diproduksi pada tahun 1960 di Cekoslowakia sebagai minuman alternatif karena saat itu kesulitan mendapatkan Coke. Pokoknya ditotal-total, makan siang berdua harganya Euro 25.10 (400k Rupiah).


Setelah makan kenyang, tidak terasa waktu berjalan cepat, tanpa tunggu lama kita langsung pesan Bolt untuk balik lagi ke stasiun bus Nivy untuk melanjutkan perjalanan ke negara Eropa kita selanjutnya..