Terasa waktu berjalan begitu cepat, akhirnya kita tiba di kota terakhir dalam 3 minggu perjalanan kita di Amerika Serikat. Siapa yang tidak tidak pernah dengar tentang New York City (NYC). Walaupun hanya sekedar terdengar dari pembicaraan orang lain, nonton di Televisi, baca di internet, dan apalagi sekarang dengan adanya social media & internet yang semakin membuka jendela dunia. Pernah terlintas di angan-angan mengunjungi kota ini secara langsung dan untuk merasakan apa yang membuat kota ini begitu populer & berpengaruh di dunia seperti dari segi kesenian, kreativitas, keuangan, fashion, budaya, penelitian, dan bahkan hiburan. Dan pada akhirnya tembus juga di NYC, I am so grateful.
First impression, NYC kota yang sangat sibuk (kita jalan dari pagi sampai malam, jalannya selalu sibuk), banyak banget gedung yang super tinggi, banyak banget orang yang terlihat berbeda/ diverse (berbagai latar budaya, bahasa, dll), penginapan sangat mahal (lebih mahal dari penginapan kita di Hawaii ataupun SF), dsb. Sekilas kota ini seperti old and new karena selain gedung bertingkat yang mewah, banyak juga gedung bersejarah.



Delta Airlines
Kita terbang dari Buffalo (ke air terjun Niagara) ke NYC yang sama-sama berada di negara bagian New York selama 1 jam 22 menit, jadi kita dapat pesawat kecil Delta Airlines. Saat itu kita dapat harganya 850k Rupiah per orang, namun kita harus tambah bayar 450k untuk 20kg bagasi. Memang rata-rata maskapai Amerika penerbangan domestik harga tiketnya hanya termasuk 1 tas kabin dan 1 personal item kita (termasuk tas leptop, tas tangan wanita, backpack, dan seukurannya yang dapat di taro dibawah kursi di depan kalian), belum termasuk bagasi jadi harus nambah bayar lagi untuk bagasi.

Courtyard by Marriott Edgewater
Dari bandara, ke tempat penginapan kita yang tidak berada di NYC namun berada di negara bagian seberangnya yaitu New Jersey membutuhkan perjalanan yang lumayan. Sebagai salah satu dari 6 bandara tersibuk di Amerika, kemacetan di NYC dan biaya hidup di NYC yang tinggi, kita agak sulit untuk memilih transportasi dari bandara. Setelah perjalanan yang melelahkan, kita hanya ingin sampai di tempat penginapan secepat mungkin, namun kalau naik taxi atau taxi online (uber/ lyft) biayanya sangat mahal untuk sekali jalan, dan belum lagi kalau kena macet. Akhirnya kita memutuskan naik transportasi umum dengan 3 kali ganti jenis transportasi. Dari bandara JFK, kita naik Airtrain Red line (Rp. 168k per orang termasuk kartu USD 1, airtrain, dan metro) dari terminal kita ke Jamaica station, lalu jalan kaki pindah ke Sutphin Blvd, Archer Av, JFK airport untuk tunggu metro yang turun di Port Authority Bus Terminal (terminal bus ini ada di NYC). Karena kita tinggal di New Jersey, jadi kita naik satu bus lagi no. 158 Fort Lee Med West (Rp. 104k per orang) dan turun di River road at Bulls Ferry road. Selanjutnya, kita tinggal jalan 5 menit ke hotel kita. Menurut aku, transportasi di NYC agak membingungkan, sign nya gitu kurang banyak dan cukup buat bingung, yang paling terasa saat ambil transportasi di bandara JFK ke penginapan kita di New Jersey. Untungnya ada staf yang bersedia membantu, kita sering nanya ke staff nya kalau butuh bantuan arah.
Sampai di tempat penginapan, langsung check in (prosesnya cepat dan staff nya friendly), dan dapat kamar juga dengan harga 5 Juta untuk 4 hari 3 malam. Kamar dan kamar mandinya luas, bersih, dan tempat tidurnya empuk. Lokasinya berada di dekat sungai Hudson (sungai pemisah antara New York dan New Jersey) dan strategis juga karena disekitar hotel kita ada restoran (resto burger, pizzeria, cafe, dunkin’ donuts, dll), toserba, pharmacy, dll. Dari daerah dekat sungai, bisa terlihat gedung-gedung pencakar langit NYC juga, enak banget nongkrong dekat sungai. Anw, di hotel ini juga terdapat fasilitas yang memanjakan tamu, yaitu kolam renang dalam ruangan lantai Lobby (kalau kolamnya rooftop pasti lebih keren yah pemandangannya, soalnya lokasi nya sudah ok), gym, tempat laundry bayar pakai aplikasi, minimarket, atm, dan ada juga Starbucks nya dekat lobby.




Waktunya makan siang, kita cobain salah satu pizzeria dekat hotel, namanya Rasco’s pizza. Pesan satu slice margarita pizza nya (harga Rupiah 57k), wow pizzanya enak cuman berat di ongkos cuy. Perut sudah diisi, kita mulai jalan-jalan ke NYC naik bus NJ ke Port Authority station dan dari sini kita akan jalan kaki seharian.
Selain itu, kalau kalian mencari makanan halal, jangan khawatir banyak banget food truck the Halal Plates (ada juga namanya TheHalal Guys, dll) ini ada dimana-mana. Harga nya juga terjangkau sekitar 10-15 USD. Makanannya bervariasi dari makanan Pakistan, Turki, Yemeni dll.


Times Square
Spot pertama kita ke Times Square, persimpangan jalan utama di Manhattan yang mempertemukan jalan Broadway dan 7th Avenue. Area ini sangat populer apalagi di waktu malam yang penuh dengan lampu berwarna warni dari layar advertising LED yang sangat besar dimana-mana. Ditambah lagi di sepanjang jalan Broadway dekat area ini, dipenuhi dengan teater yang menunjukan pentas drama musikal yang menang dalam penghargaan tahunan. Disini juga biasa ada event gitu, pertunjukan jalanan, banyak turis maupun lokal yang menghabiskan waktu disini dan banyak juga yang mengenakan kostum (kalau kalian mau foto dengan mereka pastikan kalian harus menanyakan harganya didepan/ in advance. Karena mereka dikenal sebagai scam di kalangan turis yang tau (bahkan yang punya pengalaman buruk), tidak semua mereka nice, ada juga katanya yang minta tips yang aggresive (just be careful). Yang paling ramai disini tuh pas pergantian tahun / malam tahun baru.
Disini kita hanya foto-foto sebentar karena masih siang, dan kembali di agak sorean untuk duduk-duduk di tangga gitu sambil menikmati hiruk pikuk suasana sore berganti malam dengan lampu-lampu yang terlihat hidup, lalu kita coba keluar masuk toko yang kita pengen lihat disekitar sini. Kita sempat ke toko coklat M&M, Hershey’s Chocolate world (dapat sampel coklat, yummy), dan H&M.


Bryant Park
Kemudian, kita ke Bryant park yang tepat dibelakang Perpustakaan umum New York. Disini tampak hijau dengan banyak banget tempat duduk, tempat main pimpong, di beberapa spot di taman ini ada restoran, cafe yang berjualan kopi & pastry gitu, toko dessert, dan disini juga kita lihat beberapa orang main permainan papan (catur, uno, jenga, monopoly, dll). Kita hanya duduk-duduk istirahat sebentar sambil memikirkan jalur atau stop kita selanjutnya.

USD 1 Pizza
Belum lengkap trip NYC kalau belum nyobain pizza $1 ala New yorker. Banyak banget toko 90c atau USD 1 pizza ini dimana-mana apalagi di daerah Manhattan. Kalau tidak salah, selama di NYC kita sudah makan 5 slice pizza di 5 tempat yang berbeda hanya dengan $1, irisan nya juga lebar tipis dan cheesy. Apalagi kalau ditambah sambal ABC, lebih mantap.


Grand Central Station
Next stop, kita ke stasiun kereta terbesar di dunia yang dilihat dari banyaknya platform yang dimiliki yaitu 44 termasuk beberapa koneksi ke kereta bawah tanah kota New York dan merupakan yang tersibuk di Amerika Utara. Stasiun Grand Central ini dibangun pada tahun 1903, dengan desin arsitektur yang khas (neoklasik dengan barisan tiang dan lengkungan antara tahun 1780-1820) yang kemudian menjadi tempat bersejarah nasional di USA. Selain itu, karena design nya yang indah dan dramatis, membuatnya menjadi salah satu tempat shooting film atau acara Tv yang menampilkan gedung ini, salah satunya series favorit yang baru saya nonton sebelum ke US yaitu Gossip girl (adegan munculnya Serena, salah satu pemeran utama di serial ini). In case kalian butuh toilet seperti aku waktu itu, toiletnya ada di lantai bawah, selain itu ternyata ada seperti food court juga disana.

Central Park
Taman ini merupakan taman kota terbesar di New York dan merupakan salah satu yang terbesar di dunia dengan luas 843 hektar yang dibangun pada tahun 1858. Banyak banget hal yang bisa kalian lakukan di teman sebesar ini, terdapat danau buatan dengan perahu yang disewakan, arena ice skating, trek (biasa digunakan untuk bersepeda, jogging), lapangan bola, kebun binatang, dsb. Waktu kita kesini, rame banget ada yang ngadain konser, jogging bareng banyak juga pesertanya, ada yang lagi foto pre-wedding, main perahu, ngajak jalan anjing, buat video tiktor, dan masih banyak lagi yang kita liat. Kita hanya jalan-jalan saja sambil cari tempat kece untuk foto ataupun hanya sekedar olahraga jalan kaki.

Warkop NYC
Seharian jalan, perut sudah mulai berbunyi. Sudah lama tidak makan makanan Indonesia, lagi pengen yang micin2, iseng buka hp cari restoran atau cafe Indonesia, eh nemu Warkop NYC. Baru kali ini nemu warung Indonesia jual Indomie dengan berbagai toping tersedia. Kita juga beruntung, karena hari tersebut mereka jual ‘nasi goreng’ sebagai specials (hanya hari tertentu setiap minggu menjual specials yang menunya bervariasi). Kita pesan Bakwan Jagung, Mie goreng pakai telur mata sapi & topping ayam popcorn, nasi goreng special, dan es teh manis, totalnya sekitar 600k untuk berdua sudah termasuk tips dan pajak (Indomie termahal yang pernah dibeli maklum eating out di NYC, paling tidak sudah memuaskan rasa kangen:)). Makanannya enak (nasgor bisa menyesuaikan tingkat kepedesannya), Pelayanannya ramah dan cepat, untungnya cuman kita saja yang makan setelat itu (eheh). Tempat ini buka setiap hari dari jam 11.30 siang sampai 10 malam.


High Line Park
Di hari ke-2 di NYC, kita memulai hari kita dengan jalan-jalan di taman High Line. Taman hijau ini berada di ketinggian dengan jalur pejalan kaki sekitar 1.6km panjangnya yang dihiasi dengan berbagai tanaman hijau, bunga, dan pohon. Dari sini juga kita bisa lihat sepintas beberapa ruang apartemen mewah, gedung-gedung tinggi, karya seni, dan tempat duduk dengan pemandangan jalanan NYC yang padat. Karena berada di bekas jalur kereta api barang, di beberapa bagian masih terlihat bekas rel kereta api yang dikelilingi/ ditutupi tumbuhan yang tumbuh disana.


Statue City Cruise
Kita jalan di High line park sampai paling ujung, dari sini kita naik subway 40k Rupiah sekali jalan, untuk ke south ferry. Transportasi publik NY juga menyediakan paket 7day unlimited untuk USD 33 (500k) dan USD 1 untuk biaya kartu metro. Anw, dari sini, kita jalan ke Battery Park untuk beli tiket di loketnya 360k Rupiah per orang (USD 24). Keberangkatan kapal ferry yang pertama mulai jam 9 pagi, selama sekitar 25an menit jeda antara satu kapal dengan yang lain, dan service terakhir jam 3.30 sore. Jadi ada dua titik keberangkatan dan kembali yaitu dari Battery Park di New York dan dari Liberty State Park yang ada di New Jersey, bedanya pilihan keberangkatan dan kembali lebih banyak dari New York mungkin karena lebih ramai. Jadi kalau kalian mau menghindari antrian panjang naik ke kapal kalian bisa berangkat dari New Jersey. Ferry akan berhenti di dua tempat / pulau, yang pertama adalah pulau yang ada patung Liberty nya lalu ke pulau Ellis.
Patung Libery adalah salah satu monumen nasional Amerika sejak tahun 1924. Patung ini merupakan simbol universal kebebasan dan demokrasi yang sebenarnya adalah hadiah persahabatan dari Prancis pada abad ke 19. Kemudian menjadi simbol selamat datang untuk pengunjung, imigran maupun orang Amerika yang kembali. Tiket kita hanya sampai di pulaunya saja, jadi kita tidak bisa naik ke bagian tumpuan kaki patung liberty maupun ke patung maupun dibagian mahkotanya. Dari kedua tempat ini kita butuh tiket yang harus di beli jauh-jauh hari (khususnya yang di mahkotanya yang slot aksesnya terbatas) supaya slotnya tidak kehabisan. Dari kedua tempat ini juga yang berada di ketinggian, bisa menjadi spot yang bagus untuk menikmati pemandangan panorama pelabuhan New York City dan New Jersey yang luar biasa.
Next stop, kita ke pulau Ellis. Disini kita banyak belajar tentang banyak banget imigran dari berbagai bangsa yang datang ke Amerika melalui pulau ini sejak tahun 1892 sampai 1954, dan kemudian menjadi stasiun inspeksi imigran tersibuk saat itu. Namun karena perang dunia I yang melibatkan Amerika, imigran terus menurun lalu mengubah pulau ini sebagai pusat penahanan bagi musuh yang dicurigai. Namun sekarang tempat ini telah menjadi museum perjalanan panjang imigran yang masuk dan tinggal di Amerika.


Brooklyn Bridge
Akhirnya kesampaian juga ke salah satu jembatan suspensi tertua di Amerika dan yang sering wara-wiri di insta reel-ku. Kita ke jembatan ini sore hari, sungguh luar biasa full with human. Memang pernah baca kalau jembatan ini tuh rame banget, kalau mau agak sepi datang pagi-pagi banget. Selain itu, banyak juga orang yang berjualan cendramata maupun minuman dingin disini. Jembatan ini menghubungkan daerah Manhattan dan Brooklyn dengan melintasi Sungai East. Kita hanya numpang foto saja disini sebentar, soalnya jembatannya cukup panjang sekitar 2km dan banyak orang jadi agak susah benar-benar untuk menikmati pemandangan (ehehe).


Village Square Pizza
Dalam perjalanan mencari makan malam, kita singgah makan satu slice peperoni pizza pake madu panas diatasnya (harga 90k Rupiah) sebagai makanan pembuka. Wow, rasanya enak dengan base nya yang crunchy dan ternyata kombinasi manis & asin pizzanya enak juga. Peperoninya juga ngak pelit dan pelayanannya efisien & ramah.
Katz’s Delicatessen
Makan malam kita di hari terakhir, kita cobain salah satu resto sandwich yang terkenal dan sudah buka sejak tahun 1888 (berusia lebih dari 120 tahun). Kita antri di salah satu konternya untuk pesan dengan membawa kertas kecil yang telah dibagikan pas kita masuk (jangan sampai hilang kertas ini kalau tidak mau didenda USD 50). Kertas kecil / tiket ini nanti akan ditulis apa pesanan kita, kita pesan Katz’s Reuben sandwich (400k Rupiah) dengan isian irisan corned beef, sourkraut (kubis/kol yang difermentasi), keju swiss, dan saus nya yang melimpah. Hampir tidak bisa habis padahal sudah makan berdua, karena porsinya yang jumbo.
Levain Bakery
Selalu ada ruang untuk dessert. 15 menit jalan kaki dari Katz, kita singgah di toko kue yang lagi rame. Toko roti retail ini ternyata sudah buka sejak tahun 1995. Toko ini buka setiap hari dari jam 7.30 pagi sampai 10 malam kecuali hari minggu tutup. Kita juga ikut antri dan yang paling favorit yang mereka jual adalah cookie choco chips dengan kacang kenari (harga 75k satu biji) mereka. Kuenya agak besar (menyesuaikan dengan harga), renyah diluarnya, rich & gooey dalamnya. Tidak salah sali, toko kue ini memiliki salah satu cookie terbaik, so yum.




The End of the Trip
Akhirnya selesai juga perjalanan kita di kota terakhir di seri America trip kita tahun 2022 ini. Pastinya masih ada 2 malam 3 hari perjalanan pulang kita. Naik pesawat dari NYC ke LA (bermalam), besok paginya lanjut ke Hawaii (2 malam), dan terakhir naik pesawat langsung ke Sydney. Perjalanan ini sangat berkesan dan membawa suatu perspektif yang baru tentunya tentang Amerika. Semoga kalian menyukai cerita perjalanan kita di Amerika seperti aku saat menulisnya, dan semoga membantu kalian yang dalam waktu dekat akan ke USA.
I will catch up with you (my dearest readers) for my next travel series….
Stay safe & God bless…
Happy Christmas 2022
Cheers..