Setiap kali naik gunung di Indonesia, selalu dengan teman ataupun sodara. Namun kali ini, aku hiking bersama suami untuk merayakan hari kebersamaan pernikahan kita yang kedua. Jadi pendakian ini begitu spesial bagi kita. Sebenarnya aku sama sekali tidak tau rencana pendakian gunung Batur ini sampai semalam sebelumnya suami (Ty) beritahu aku untuk siap-siap untuk mendaki. Dimana suami sudah booking salah satu paket ‘sunrise trekking plus natural hot springs’ melalui Klook. Paket ini sudah termasuk mobil antar jemput dari dan ke hotel tempat kita menginap (beserta biaya parkir, bensin, dan sopir), private tour guide, dipinjamkan lampu/ senter kepala, botol air minum, makan pagi, minuman hangat, dan tiket masuk. Harga paket tur untuk berdua yang kita bayar sekitar 1jt. Harganya agak mahal karena yang pesan suami WNA, kalau WNI harganya lebih murah.

Gunung Batur

Sekilas tentang gunung Batur, gunung ini merupakan salah satu gunung berapi aktif di Indonesia yang berlokasi di Kecamatan Kintamani, Bali dengan ketinggian 1717 meter di atas permukaan laut. Terakhir kali meletus ditahun 2000, dengan letusan dari kawah. Kalau kalian juga mendaki gunung ini, kita bisa lihat lahar pasir hitamnya luas banget.

Persiapan pendakian

Untuk persiapan pendakian, kita bawa 2 botol air minum yang berukuran 1.5 L, pakai sepatu kets yang nyaman, topi, jaket, camera/ hp dan coklat favorit (sebagai reward nanti kalau sudah sampai di puncak). Sebenarnya saya hanya pakai sandal seadanya, tidak selengkap suami karena memang saya tidak ada rencana untuk naik gunung. Aku sangat bersyukur, ada warga kenalan guide kita yang mau menyewakan sepatunya (50k), kalau tidak pasti aku sudah kerepotan dan bahkan membahayakan diri sendiri. Karena ternyata medannya yang termasuk menantang menurut aku (berbatu tajam, licin, dsb).

Penjemputan di Hotel

Kita dijemput di Hotel kita yang berada di Nusa dua sekitar 1.30 dini hari dengan mobil. Terdapat berbagai pilihan daerah penjemputan, jadi jam penjemputan akan disesuaikan dengan jarak dari hotel kalian tinggal dengan starting point pendakian. Setelah perjalanan sekitar 2 jam, sampai juga kita di daerah Batur, Kintamani tepatnya di starting point pendakian kita di ketinggian 1.200m diatas permukaan laut. Sebagai informasi, biaya retribusi untuk naik gunung batur sebesar 10k (domisili di Bali), 20k (domisili diluar Bali), dan 50k (untuk WNA).

Pendakian Gunung Batur melalui Toya Bungkah

Untuk mendaki ke puncak gunung Batur, ada beberapa jalur yang bisa digunakan. Sehari sebelum, kita sempat WA guide kita untuk memilih jalur dengan medan yang lebih mudah. Sebelum mulai mendaki, kita dipinjamkan senter yang kita pasang dikepala kita karena memang gelap banget, kecuali sekali-kali lihat cahaya lampu dari rombongan lainnya. Kita mulai mendaki sekitar jam 3.45 pagi dengan cuaca yang cukup dingin. Kita mulai melewati daerah hutan dengan medan naikan yang masih santai yang kemudian menghantarkan kita ke Pos 1, dimana guide kita melapor di pos ini. Setelah itu medan mulai kebanyakan tanjakan. Sekali-kali kita mendengar suara motor dan ternyata ada jalur motor untuk naik ke gunung Batur. Jadi kalian bisa naik motor (dengan cc besar, trail bike) aka ojek, namun hanya sampai di pos 3 dan kalian bisa lanjut jalan kaki sampai ke pos 4 atau daerah puncaknya. Harganya bervariasi, kata guide kita harganya sekitar 350k sekali jalan atau 500k untuk pulang pergi. Ada juga pilihan naik Jeep, namun kalian hanya akan sampai di sekitar pos 2 dengan ketinggian 1,400m diatas permukaan laut. Dengan Jeep kalian biasanya juga akan dibawa ke area lahar hitamnya. Akhirnya sampai juga di Pos 2 sekitar jam 4.45am, kita sempat beristirahat sejenak ditempat duduk kayu. Lalu kita lanjut ke Pos 3, menurut aku jalur ini yang paling menantang karena kita akan mendaki di lereng gunung batur dengan melewati tanjakan bebatuan besar. Disini aku sering banget beristirahat, karena kaki ini sungguh sangat lelah. Setelah sampai di Pos 3 dengan ketinggian sekitar 1.550m diatas permukaan laut, kita akan melihat banyak motor yang parkir disini dan ada pondokan juga. Terlihat sudah banyak orang yang beristirahat ataupun berhenti disini, karena darisinipun kita sudah bisa menikmati pemandangan gunung Abang dan danau Batur. Terlupakan sudah semua kelelahan karena keindahan pegunungan dan danau yang cantik. Kita tidak berhenti disini, guide kita kemudian menunjukan jalan untuk ke Pos 4 dan dimana kita akan duduk sambil menikmati matahari terbit dan makan pagi yang akan disediakan oleh guide kita. Jadi sampai di Pos 4, kalian akan melihat ada banyak juga bangunan dari kayu yang sama, katanya merupakan dapur dimana guide kita menyiapkan makan pagi untuk kita. Disalah satu tempat duduk, kita duduk dengan dialaskan karpet merah yang disiapkan guide kita juga. Matahari terbit sekitar jam 5.50 pagi, cantik banget warna merah orange gimana gitu. Mantap banget menikmati pemandangan indah dengan coklat favorit (pods snakers) yang dibawah jauh-jauh dari Aus.

Sekitar jam 6.20 pagi, kita dapat sarapan pagi yaitu sandwich telur, pisang, beng-beng dan minumnya teh panas (wuihh enak banget). Dari tempat duduk kita, terlihat jelas pesona danau batur, gunung Abang, dan gunung Agung (dibelakang gunung Abang). Cuacanya pagi itu enak banget, mataharinya bersinar terang banget, tidak terlalu banyak awan, dan tidak hujan. Katanya guide kita, minggu lalu hujan terus bahkan sempat ada longsor dan banji di beberapa tempat di Bali dan tiga hari yang lalu juga sempat hujan, jadi kita katanya termasuk yang beruntung cuacanya cucok banget.

Di puncak gunung Batur, Kintamani (ketinggian 1668m diatas permukaan laut)

Kembali ke Mobil Jemputan

Matahari mulai menyengat, saatnya kita mulai jalan turun. Sudah terlihat juga banyak monyet yang bermunculan, jadi jangan lupa tetap jaga barang bawaan kalian. Walaupun saat disana, monyetnya tidak terlalu yang dibayangkan, tidak kayak yang mengganggu banget atau ngambil makanan atau barang orang. Untuk jalan turun, ada banyak jalur juga yang kalian bisa tempuh, kita hanya ikutin guide kita yang katanya ngambil jalur yang agak pendek dari jalur naik dan kebanyakan kita melalui jalur motor. Sesekali kita menepi karena motornya mau lewat. Medannya agak menurun, berbatu dan licin, jadi tetap harus hati-hati walaupun waktunya berasa lebih cepat. Tidak sangka juga ternyata kita melewati jalanan seperti ini dalam kegelapan, walaupun begitu pas turunan bisa sekalian menikmati pemandangan danau dan gunung yang menyejukan mata, hati, dan pikiran. Akhirnya sampai juga kita di parkiran mobil jam 8.20 pagi. Dari awal turun sampai ke tempat parkir kita dijemput sekitar satu jam.

Sebanyak itu monyetnya pagi itu yang menyambut kita..

Kolam Pemandian Air Panas, Toya Bungkah

Hanya 15 menit berkendara dari parkiran Gunung Batur, akhirnya sampai juga di ‘Batur Natural Hot Spring’. Ternyata disekitar daerah Toyabungkah atau desa Batur banyak juga kolam pemandian air panas yang bisa kalian pilih. Tidak seperti yang dibayangkan, jadi kolamnya bukan terbentuk secara natural namun air panas nya mengalir dari sela-sela berbatuan dan ditampung lalu dialirkan ke kolam-kolam pemandian air panas. Itu kenapa daerah ini diberi nama Toya Bungkah, toya artinya air dan bungkah artinya berbatuan atau bongkahan batu. Jadi air panas ini berasal dari kedalaman 600san meter dari permukaan tanah dengan suhu sekitar 50C.

Paket yang dari Klook sudah termasuk tiket masuk nya, namun kalau datang sendiri biayanya 70k per orang untuk WNI, 35k untuk anak-anak, dan 190k untuk WNA. Tiketnya sudah termasuk loker, handuk, dan voucher minuman. Fasilitasnya ada kolam air panas untuk anak-anak, berbagai ukuran dan suhu kolam renang untuk dewasa (suhu sekitar 35-40C), tempat ganti baju, tempat mandi (areanya gabung, tidak dipisah untuk laki-laki dan perempuan), restoran, bar, gazebo, kursi pantai tempat berjemur, dan sebagainya. Ada juga ibu-ibu yang menawarkan jasa massage, kalau kalian mau (pasti enak banget habis naik gunung kaki pegal, mandi air panas, trus dipijat, mantap..). Kolamnya ada di berbagai ketinggian juga, jadi bisa sambil menikmati pemandangan danau Batur lebih dekat. Untuk voucher minumnya kita bisa pilih jus, softdrink, atau air mineral botol. Habis berendam, perut mulai memanggil, kita langsung menuju restoran untuk makan. Harga makanan bervariasi dari 35k-60k. Menunggu makanan, lumayan lama, tetapi makanannya enak juga, untuk ada pemandangan yang menghibur.