
Southwest airlines
Dari Los Angeles, kita naik pesawat Southwest airlines ke San Francisco selama 1.5 jam penerbangan dengan harga U$87.96 / Rp. 1.3 juta. Dari semua maskapai Amerika yang kita coba, aku paling suka naik pesawat ini karena harganya sudah termasuk 2 bagasi (maksimum 50 lbs atau 22 kg per kopor/bagasi/tas). Kalau kalian lihat boarding pass yang aku dapat, tidak ada tulisan nomor kursi bahkan ada tambahan informasi boarding group dan position. Jadi sebagai kelas ekonomi dan tidak memiliki status (frequent flyer) di maskapai ini, kita bisa check in online 24 jam sebelum keberangkatan. Kita bahkan set alarm 24 jam lebih 10 menit supaya bisa check-in paling diluan karena inilah yang akan menentukan seberapa leluasa kita menentukan dimana kita akan duduk. Setelah check-in online kita akan dapat info boarding group dan position (aku dapat A/31). Namun kalau kalian beli tiket kelas bisnis punya status tertentu ataupun kalian bisa beli untuk upgraded boarding (harga mulai U$30 per orang), kalian akan boarding paling pertama. Selain itu kita juga bisa beli EarlyBird Check-in, dimana kita bisa check-in 36 jam sebelum waktu keberangkatan dan harganya sekitar U$15-25 per orang. Saat waktunya boarding, kita dipanggil mulai dari yang grup A yang nomor barisan 1-60 (position). Jadi kita antri berdasarkan nomor kita. Saatnya giliran masuk pesawat, masih banyak juga kursi kosong langsung hunting tempat duduk dekat jendela di exit row. Kursinya nyaman dan leg room nya lega. Tidak ada layar dikursi depan kita, namun bisa akses gratis WIFI untuk buka web hiburannya (banyak pilihan film, live TV, lagu, TV series, dan sebagainya). Selain itu ada menu minuman didepan kita maupun di web dengan pilihan yang bervariasi dari minuman beralkohol maupun yang tidak. Kalau jarak terbang tidak lebih dari 175 miles atau 282 km, kita hanya dapat air putih saja sedangkan penerbangan ke pulau Hawaii kita dapat pilihan minuman dan snack yang lebih banyak. Gimana menurut kalian guys. (Anw, saat pesawatnya memasuki SF, keren banget dari atas kayak terlihat Nasional Park dan ditutupi embun gitu..)






Bandara San Francisco
Akhirnya sampai juga di San Francisco. Bandaranya terlihat lebih besar (wow) dari bandara Los Angeles dan lebih fancy. Tap water nya pakai sensor tangan dan rasanya sangat segar (sorry to say, sir minumnya jauh lebih segar dan tidak ada rasanya dibandingkan yang ada di LA). Selain itu desain toiletnya keren & bersih, ada tempat bermain anak, sekitar 50an instalasi seni nya, perpustakaan kecil, bahkan ada museumnya (Flight attendant museum, aviation museum, etc). Kalian juga bisa temuin vending machine cup cake, kopi yang dibuat robot (Cafex, terminal 1, dekat pintu B20), akuarium (sekitar gate 40-48), ada tempat tidur pod, dan sebagainya.




BART
Bandara San Francisco cukup besar dan tanda arah ke Bart nya agak kurang memandai dari Terminal 1 kedatangan domestik jadi kita tanya di bagian informasi ataupun staff bandaranya. Setelah jalan naik turun eskalator akhirnya tiba juga. Bart adalah kereta bawah tanah metro gitu yang bisa membawa kalian ke pusat kota SF yaitu stasiun Union Square. Harganya $10 per sekali jalan per orang (Rp. 148k). Kita hanya tambahkan travel pass ‘clipper’ melalui aplikasi ‘wallet’ dari iPhone kita, untuk menggunakan transportasi ini daripada beli kartu transportasinya dengan harga $3/kartu (Rp. 40k). Di pusat kota, kita turun di stasiun Montgromery st, karena lebih dekat jalan kaki (10 menit) ke tempat penginapan kita di Chinatown.



Grant plaza hotel


Kita tinggal di Hostel ini selama 3 hari 2 malam dengan harga kamar 1.5 juta per malam, tipe kamar yang paling murah. Penginapan di SF ini yang paling mahal dari semua penginapan yang kita sewa selama 3 minggu trip di Amerika. Katanya memang biaya hidup di SF lebih mahal dibandingkan dengan rata-rata negara bagian yang lain. Paling tidak kita tinggal di daerah pusat kota, menghemat transportasi dengan berjalan kaki dan transportasi nya pun lebih mudah kemana-mana. Tempatnya sangat strategis, berada di kawasan Chinatown (salah satu spot turis disini), hanya 7 menit tanjakan dari gerbang masuk Chinatown. Pastikan kalau kalian cari penginapan di SF, hindari daerah yang tidak aman. Ada satu daerah namanya ‘tenderlon’, yang hanya beberapa blok dari pusat kota yang sudah terkenal tidak aman. Daerah ini seperti terisolasi dimana banyak tunawisma, tenda-tenda homeless, pemakai /pecandu narkoba, gang, dll. Banyak orang yang memperingatkan untuk tidak lewat di daerah ini.
Bangunannya ada lift untuk ke kamar namun agak sempit dan hanya satu jadi lebih baik akses tangga kalau mau cepat. Kamarnya sederhana dan tidak terlalu besar namun memiliki semua yang kita butuhkan. Kasurnya agak keras jadi agak kurang nyaman. Tidak ada alat buat kopi di kamar namun di sebelah resepsionis ada ruangan untuk air panas dan teh/ kopi. Selain itu tidak ada AC, namun tidak terlalu masalah karena menurut aku, udara di SF lumayan dingin. Kalaupun kalian kepanasa, bisa buka jendela namun agak bising suara dari luar. Staff nya sangat ramah dan mengizinkan kita check-in dan titip koper.
Chipotle
Setelah titip koper di hotel, kita jalan-jalan sekitar tempat penginapan sambil cari makan siang. SF merupakan kota berbukit di California, jadi jangan lupa bawa sepatu/ sandal yang nyaman untuk jalan, apalagi kalau kalian banyak jalan seperti kita. Sebagai negara dengan banyak restoran cepat saji di dunia, kita tidak lupa untuk mencobanya. Salah satunya yang belum pernah kita coba adalah Chipotle. Restoran ini menawarkan makanan Meksiko dan sudah buka juga diberbagai negara diluar Amerika seperti Kanada, UK, Prancis, dan Jerman. Tempanya buka setiap hari dari jam 10.45 pagi sampai 10 malam. Kita pesan yang ‘three tacos’ harganya 170k, dengan porsi yang besar kita bisa makan berdua dan makanannya juga enak. Di US kebanyakan kita sering satu makan berdua atau sharing makanan karna disini porsi makanannya besar dan ada pilihan minuman yang bisa di isi ulang (bisa hemat deh..). Anw, suami coba buka aplikasi online mereka dan ternyata kalau sign up dan pesan lewat app bisa dapat gratis satu taco dan minuman (aku pesan minum lemonade).


Transportasi Publik
Muni adalah sistem transportasi umum dalam kota San Francisco yang terdiri dari bus dan kereta. Jadi sistem Bart dan Muni, merupakan dua sistem transportasi yang berbeda, jadi kita harus beli kartu atau tiket online dari aplikasi yang berbeda juga (memang agak membingungkan pertama kali ke SF). Untuk mempermudah perjalanan, kita ambil day pass gitu namanya Visitor Passport dan kita bisa pilih mau satu hari (13 Usd or 193k Rupiah), 3 hari (31 Usd or 460k), dan 7 hari (U$41 or 607k). Aku beli day pass untuk seharian dari aplikasi MUNI, dan pass ini berakhir sampai jam 11.59 tengah malam. Dengan tiket ini juga kita bisa naik bus, kereta, streetcars (terlihat seperti tram dan unik), dan cable cars sepuasnya. Sedangkan untuk historic cable car nya yang terkenal itu, untuk sekali jalan tiketnya U$8 / 118k). Lebih jauh tentang transportasi publik di SF kalian bisa akses website resmi mereka disini.
Ada yang menarik dari San Francisco di SF dan ternyata kereta ini pertama kali ditemukan disini pada masa kejayaan tambang emas pada tahun 1873 oleh Andrew S Hallidie, yang adalah insinyur berkebangsaan Skotlandia. Ide ini muncul untuk mempermudah pengangkutan atau transportasi di kota berbukit ini. Sebagai ikon kota San Francisco, sistem kereta ini dioperasikan secara manuan terkahir didunia. Terdapat 3 jalur cable car dengan masing-masing memiliki 1 cable car karena hanya 3 cable car yang tersisa dari 23 kereta yang beroperasi di tahun 1873 dan 1890. Cable car ini beroperasi setiap hari dari jam 7.30 pagi sampai 10.30malam. Naik cable car ini seru banget (aku sampai naik 3 kali, oops..), karena bisa duduk dengan pemandangan pol tanpa pintu/ jendela penghalang. Bisa juga berdiri dengan berpegangan kayak kenek angkot gitu loh (heheh). Rame banget antrian naik kereta ini. Kita naik dari pusat kota kalau tidak salah yang market street dan turun di daerah Fisherman Wharf.



Chinatown


Hari kedua di SF, kita cari makan pagi di daerah Chinatown sebelum perjalanan panjang ke Golden Gate Bridge dan Fisherman Whart. Kampung China ini besar juga, terpadat, dan merupakan Chinatown terbesar di luar Asia. Disini banyak banget restoran China, kedai teh, bar, toko kue, dan berbagai jenis pertokoan. Untuk sarapan kita mau cobain salah satu kedai dim-sum yang terkenal disini namanya Good Mong Kook Bakery (buka setiap hari jam 7a-6p). Karena banyak pilihan, kita beli 3 rekomendasi jenis dimsum masing-masing dua biji, total harganya U$9.85 or 145k Rupiah. Kedai ini hanya untuk takeaway, jadi kita makan di taman terdekat dan ternyata dimsumnya (pork dumpling, prawn dumpling, satunya lupa ehehe) enak juga, isiannya padat dan ukurannya juga melebihi ekspetasi. Makan untuk berdua ternyata buat kenyang juga loh.
Tidak jauh dari tamannya, kita ke pabrik yang membuat fortune cookies. Pabrik ini berada di salah satu gang kecil di Chinataown. Ternyata pabrik ini sudah berproduksi secara manual (dengan tangan) sejak bulan Agustus 1962 dan buka setiap hari dari jam 9 pagi sampai 7 malam. Di dalam pabriknya kalian akan menemukan fortune cookies yang dijual dalam plastik yang sudah dipaket ada yang jumlah sedikit, sedang, dan banyak. Selain yang orisinil, banyak juga variasinya (seperti rasa matcha, coklat, dll). Di pabrik ini juga kita bisa lihat bagaimana pekerjanya membentuk kue ini dan menyisipkan potongan kert. Mereka juga membagikan sampel bagi pengunjung pabrik.


Jembatan Golden Gate
Dari pusat kota, tidak ada transportasi publik langsung (ada pilihan satu bus plus jalan kaki sekitar 35 menitan) yang pergi ke Battery Spencer yang merupakan view points untuk melihat jembatan ini. Dengan berbagai pertimbangan, jadi kita naik taxi online langsung ke view pointnya lalu turun dengan jalan kaki dan melewati / menyembrangi jembatan Golden Gatenya. Tempatnya diketinggian gitu, jadi kita bisa lihat jembatan ini dengan kabut dari ketinggian keren juga. Tempat ini dulunya benteng pertahanan dari tahun 1897-1942. Kalau kalian bawa mobil, disini ada tempat parkir namun kalu sudah siang biasanya cepat penuh. Namun jangan lupa mengamankan barang bawaan kalian dari mobil yang diparkir karena disini ada papan peringatan berarti disini hot spot kejahatan. Selain itu, aku juga sering dengar kalau tingkat kejahatan pecahin kaca mobil untuk nyuri barang di San Francisco tinggi. Jadi pastikan tidak meninggalkan barang berharga didalam mobil / yang kelihatan menggiurkan untuk diambil. Saat jalan turunan kita sempat berhenti di dua spot untuk foto, semakin siang kabutnya sudah tidak ada lagi dan mataharinya bersinar terik.






Katanya Jembatan Golden Gate ini merupakan jembatan terindah dan yang paling banyak difoto di dunia. Tidak seperti namanya, ternyatan jembatan ini tidak ada emas-emasnya sama sekali namun warnanya merah gitu. Namanya diambil dari selat Golden Gate yang berada di teluk San Francisco ini. Setelah melihat dari kejauhan, kita juga menelusuri pedestrian yang berada dijembatan ini sejauh 2.73km atau sekitar 40 menit jalan kaki. Padahal jalan kaki di tengah hari kelihatan panas, namun karena anginnya sepoi-sepoi jadi nyaman banget jalan. Setelah perjalanan panjang akhirnya berhasil menyebrang, untuk merayakannya kita beli ice coffee dan sandwich (harga U$23 or 348k) sekalian makan siang di cafe Equator.


Fisherman Wharf
Dari sini kita naik bus ke Fisherman Wharf, tempat pemberhentiannya berada tepat disamping toko sovenir Golden Gate Bridge. Area pelabuhan ini awalnya didiami oleh komunitas nelayan generasi awal imigran Italia di awal tahun 1800san. Keluarga imigran ini memiliki perahu nelayan yang berlayar mencari dan membawa pulang berbagai tangkapan laut untuk dimakan dan dijual dirumahnya. Sekarang area ini sangat berkembang dan bahkan menjadi salah-satu spot favorit turis. Disini kalian akan menemukan banyak restoran yang menjual makanan laut segar, alun-alun Ghirardelli, pusat perbelanjaan, museum lilin, museum Maritim, dll. Selain itu dari sini juga kalian bisa melihat jembatan Golden bridge dan Alcatraz. Spot yang paling terkenal turis berada di Pier 39 khususnya di dock K. Disini kalian bisa melihat banyak banget sea-lions atau anjing laut yang lagi beristirahat sambil berjemur. Baru kali lihat anjing laut di alam bebas sedekat dan sebanyak.


Kali ini kita tidak sempat mengunjungi pulau Alcatraz, yang dahulunya merupakan benteng pertahanan militer sejak tahun 1850an lalu sempat dijadikan penjara militer Angkatan Darat Amerika Serikat dengan keamanan yang super ketat di abad ke 19. Pada tahun 1963, penjara ini resmi ditutup lalu kemudian kembali dibuka sebagai museum untuk umum dan dioperasikan oleh National Park Service’s Golden Gate National Recreation Area. Untuk ke pulau ini kalian bisa ikut turnya yang sudah termasuk transportasi ferry pergi pulang oleh Alcatraz City Cruises. Penjualan tiket dibuka 90 hari sebelum dan kalian bisa beli tiketnya online di website resmi mereka disini, melalui telpon, ataupun secara langsung di Pier 33. Ada beberapa pilihan tur seperti tur di siang hari, malam hari, behind the scene, dan sebagainya. Harganya untuk tur disiang hari adalah U$42.15 / Rp. 622k. Saat memesan tiket kalian akan memilih jam berapa kalian akan naik ferrynya dan ada slotnya juga per jam. Kapal ini beroperasi dari jam 8.40 pagi sampai jam 1.35pm.

Boudin Sourdough


Untuk makan malam kita singgah di Boudin Sourdough. Kita makan salah satu makanan lokal disini yaitu Clam chowder. Katanya roti sourdough di tempat ini berbeda karena embun membuat adonan rotinya cenderung lebih asam, beraerasi, dan kenyal. Karena adonan rotinya dicampur dengan starter yang sudah dibuat berkali-kali sejak tahun 1849. Bourdin ini sudah menjual roti lebih dari 170 tahun. Tempatnya lumayan besar, ada toko untuk menjual berbagai jenis roti, counter untuk memesan makanan / ada restorannya juga, ada museum juga, dan kalian bisa melihat chef nya lagi buat roti karena ada jendela kacanya. Sop hangat ini cocok banget dengan udara di SF yang dingin. Berbicara soal embun, kota SF terkenal sebagai kota berkabut juga dan jenis kabutnya juga khusus karena berbeda dari kabut lembah pada umumnya yang cenderung menetap sedangkan kabut/ embun di SF itu bergerak. Bahkan lokal memiliki nama untuk embun ini yaitu ‘Karl the fog’.
Akhirnya liburan 3 hari 2 malam di SF berakhir sudah, besok pagi kita akan berangkat ke kota ke-4 kita di USA.
Cheers…