Sebagai informasi aku membagikan perjalanan aku mendapatkan Visa Bekerja dan Berlibur/ WHV di sini.
Setelah Visa Bekerja dan berlibur/ WHV aku di granted di akhir bulan Mei 2016, aku mulai mencari tau kota mana yang akan aku tuju pertama kali, bagaimana mencari tempat tinggal, tinggal dimana, kartu sim handphone, membuka akun bank, kartu untuk transportasi umum, pekerjaan apa yang kira-kira bisa aku bisa dapatkan bagi pemegang visa WHV di minggu awal kedatangannya, cara mencari pekerjaan, dan masih banyak lagi untuk settle down atau tinggal di Australia. Aku juga menemukan akun facebook WHV Indonesia, dimana aku mendapatkan berbagai informasi dari WHV yang lain yang sudah berada di Australia. Selain itu aku juga sempat datang ke salah satu meetup dengan mantap WHV di Jakarta. Pokoknya segala cari aku tempuh untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin untuk bisa bertahan hidup di Aussie nanti. Apalagi sekarang di tahun 2021 ini, sudah jauh lebih banyak informasi yang bisa kalian dapatkan dari berbagai sumber seperti Youtube, google dan facebook.
Nah, disini aku mau berbagi pengalaman aku sebelum tiba di Australia dan hal apa yang segera aku siapkan setelah sampai di Australia sebagai pemegang WHV…
Setelah Visa di granted (Mei 2016)
Saat aku lagi buka akun facebook WHV Indonesia, aku ketemu postingan salah satu WHV yang ada di Canberra yang sedang mencari WHV yang mau meneruskan pekerjaannya sebagai Aupair anak 5 tahun di host family tempat ia bekerja saat itu. Karena pada saat itu, visa nya sebentar lagi akan selesai dan ia mau balik ke Indonesia. Karena penasaran dengan pekerjaan Aupair juga, aku coba ngobrol dengan katakanlah namanya WHV Rini lebih jauh tentang pekerjaan itu. Kemudian kita saling chat lebih banyak tentang pekerjaan ini, seperti bagaimana tentang host family, anaknya seperti apa, kira-kira rutinitas nya seperti apa, dapat pocket money berapa, dapat fasilitas apa saja, bagaimana dengan hari libur, dan sebagainya. Singkat cerita, aku setuju untuk menggantikan WHV Rini bekerja di host family nya di Canberra dan akan dijemput di terminal bus oleh host mum nya. Jadi bisa dibilang pada saat itu aku sudah mendapatkan pekerjaan sebagai Aupair dan menjadi pekerjaan pertama ku sebagai WHV. Untuk cerita lebih lanjut tentang pekerjaan Aupair aku di Australia, aku akan posting terpisah yah, supaya tidak kepanjangan. eheheh
Dengan demikian kota pertama yang akan aku tuju yaitu Canberra, dapat fasilitas kamar pribadi di rumah host family WHV Rini, dibelikan kartu Sim dan diisikan pulsa $30 setiap bulan, dan makan ditanggung oleh host family.
Tiba di Australia
Akhirnya menginjakan kaki di Australia tepatnya di Ibu kotanya, Canberra. Di awal kedatangan, aku mengurus beberapa hal berikut:
Beli Kartu Sim (Starter Kit)
Penyedia atau operator seluler /hp di Australia itu banyak banget, namun hanya ada tiga jaringan seluler di Australia yaitu Telstra, Optus, dan Vodafone. Nah untuk menentukan kartu sim mana yang kalian butuhkan ada beberapa hal yang mungkin kalian perlu pertimbangkan seperti dimana kalian akan tinggal (dikota atau diluar kota, sejauh apa dari kota), jenis paket apa yang kalian cari, dan harga serta fitur yang kalian butuhkan. Jaringan seluler Telstra mempunyai jangkauan yang terluas dengan kinerja terbaik namun biasanya lebih mahal dari yang lain. Telstra juga memiliki jaringan 5G yang paling baik saat ini (2021).
Untuk paket-paket dan harga memiliki banyak variasi, kalian bisa cek di website mereka masing-masing. Misalnya pengalamanku pakai Optus waktu di Sydney itu, aku ambil paket yang 40 AUD per bulan untuk 10 GB paket data dan sudah termasuk juga sms dan telpon gratis untuk domestic serta telepon internasional yang terbatas. Kalau melewati batas data, kecepatan internetnya berkurang sampai 1.5 Mbps. Kalau menurutku yang murah itu paket data Vodafone, namun beda tipis dengan Optus.
Pengalaman aku di tahun 2016 tinggal di suburb bagian selatan Canberra, aku menggunakan Telstra karena jaringannya yang kuat atas rekomendasi host family tempat aku kerja. Namun setelah pindah ke Sydney aku pakai Optus dan tidak memiliki masalah sama sekali karena lokasinya yang berada di pusat kota.
Di Australia juga menyediakan eSim kalau kalian membutuhkannya. Begitu juga kalau kalian mau ganti HP, kalian bisa cek website Telstra, Optus, dan Vodafone, siapa tau ada promo kalau beli paket yaitu HP baru, kartu sim, dan isi ulang nya. Aku pernah punya pengalaman beli HP baru di Optus, untuk kontrak selama 24 bulan. Saat itu ada promo, kalau ambil paket ini, setelah setahun berlalu kita bisa tukar Hp kita yang beli dari mereka dengan HP seri terbaru misalnya HP lama Iphone 11 lalu ditukar dengan iPhone 12 tanpa ada tambahan biaya. Salah satu fitur yang menarik juga untuk Optus (karena aku hanya punya pengalaman ini dengan Optus), dimana kalian bisa berbagi data kalian. Misalnya aku beli plan pascabayar, paket 100 GB harganya AUD 50, aku bisa daftarkan semua device yang aku miliki seperti hp, ipad, apple watch untuk share 100 GB itu. Begitu juga kita dapat share data dengan anggota keluarga kita seperti suami dan anak-anak. Optus juga memiliki aplikasi dimana kita bisa lihat berapa data kita yang tersisa dan aplikasi tersebut sangat berguna dengan berbagai fitur untuk kenyamanan penggunannya.
Kalau kalian mau beli kartu sim seluler, cari yang starter kit, kalau yang recharge itu untuk isi ulang. Kalian juga bisa isi ulang pulsa paket prabayar kalian di supermarket (seperti coles, woles), Newsagency, atau 7-11.
Buka Akun Bank
Di Australia, ada dua tipe akun bank kalau kalian mau buka akun bank, yaitu personal account dan saving account. Namanya bisa berbeda-beda untuk setiap bank, tetapi fungsinya sama saja. Personal account ini kalian sering akses sebagai rekening sehari-hari. Jadi kalau kalian akan membeli sesuatu dengan kartu debit, uang yang akan keluar itu berasal dari personal account bukan yang saving account. Sedangkan untuk saving account, kalian bisa menyimpan sebagian besar uang kalian untuk ditabung disini dan lebih aman juga. Karena kalau kartu ATM anda di curi lalu di tap di mesin EFTPOS (biasaya tidak perlu pakai pin atm), uang yang terambil berasal dari personal account (jangan sampai hal ini terjadi..).
Ada beberapa hal yang kalian bisa pertimbangkan saat memilih bank kalian seperti berikut:
- Apakah ada biaya administrasi bulanan atau tidak
- Seberapa banyak mesin ATM yang bank tersebut miliki. Karena seperti di Indonesia, terdapat biaya kalau kalian ambil uang di ATM bank lain
- Apakah bank tersebut memiliki minimum setoran untuk membuka akun pertama kali
- Kalau kalian lebih suka atau kedepannya membutuhkan untuk datang ke bank secara langsung, maka carilah bank dengan jaringan cabang yang ada secara nasional yaitu ada di setiap negara bagian
- Berapa biaya yang dibutuhkan jika kita mau menggunakan kartu debit kita di luar negeri atau biaya konversi mata uang
- Kalau kartu debit kita hilang atau dicuri, seberapa aman dan cepat bank dalam menge- freeze akun kita
- Ada beberapa bank yang memberikan bonus uang kembali kalau kita mau buka akun bank di bank mereka. dll
Berdasarkan pengalamanku membuka akun bank, aku tinggal datang saja di salah satu cabang bank nya. Saat itu aku diminta untuk menunjukan passport, no TFN, alamat, dan no hp Australia karena mereka akan mengirimkan kartu debit kita ke alamat kita. Namun nomor TFN bisa menyusul, karena saat itu juga aku belum urus TFN, aku nanti urus saat di Sydney.
Daftar diri di KJRI secara online
Aku juga melapor diri secara online di KJRI Canberra. Tinggal isi formulir saja. Dengan melapor di kedutaan Indonesia, hal ini penting kalau terjadi sesuatu dengan kita, KJRI punya data kita.
Sebenarnya waktu tiba di Canberra, aku memang cuman punya pengalaman beli kartu Sim dan Buka akun bank saja namun supaya lengkap aku mau berbagi juga pengalaman aku sewaktu pindah ke Sydney memulai lembaran baru mulai dari awal, seperti pengalaman cari tempat tinggal, daftar TFN (Tax file number), cari kerja, update CV, beli kartu transportasi, dll.
Berikut pengalaman aku settle down di Kota Sydney:
Mencari Tempat Tinggal
Sebelum pindah ke Sydney, bulan terakhir di Canberra saat mau memutuskan untuk pindah kota, aku cari informasi di internet dan sosial media. Saat itu aku berencana untuk mencari tempat tinggal yang murah meriah dan lokasinya di kota karena rencananya aku mau cari kerja di bidang hospitality yang berlokasi di kota. Di mana dikota Sydney banyak banget pilihan seperti cafe, restoran, dan hotel. Pertimbangan yang lain juga kalau bisa dapat kerja di kota / CBD nya dan tinggal di kota, nanti bisa menghemat biaya transportasi karena kemungkinan besar bisa jalan kaki. Kalaupun naik transportasi umum, aksesnya juga mudah dan banyak pilihan seperti bus dan train (waktu tahun 2016-2017, belum ada tram di Sydney). Untuk pilihan tempat tinggal yang murah saat aku cek di daerah pusat kota saat itu yaitu apartemen yang sharing dengan beberapa orang. Dari internet aku juga dapat informasi kalau di kota Sydney ada grup Facebook yang terkenal yaitu the Rocks, yang anggotanya banyak orang Indonesia dan kalian bisa dapat informasi apa saja di grup ini termasuk tempat tinggal, lowongan pekerjaan, jualan makanan Indonesia, dan lain-lain. Pokoknya grup ini recommended bagi kalian yang pengen pindah dan menetap di kota Sydney.
Singkat cerita, aku dapat tempat tinggal pertama aku dari grup The Rocks ini, apartemennya berada di Pitt street, di pusat kota, lokasinya tinggal jalan kaki 3 menit ke Coles (salah satu chain supermarket besar di Australia), toko kelontong Indonesia ‘H2O’ cuman jalan sekitar 6 menit, pokoknya lokasinya ok banget. Apartemen ini punya orang Indonesia, dan aku dapat di kamar utama, bunk bed yang sharing dengan 3 orang Indonesia lainnya. Jadi dalam satu unit ada dua kamar yaitu kamar utama dan study room, jadi total yang tinggal dalam satu unit ada 8 orang. Karena ruang tengah di sekat jadi kayak ruangan gitu dan ada couple yang tinggal disitu. Nah untuk biayanya, aku bayar 125 AUD per minggu (di tahun 2017) dan bond money AUD 250 (nilainya setara dengan dua minggu biaya sewa). Bond Money ini akan dikembalikan kalau kita sudah tidak tinggal lagi disana. Harganya sudah termasuk wifi dan tagihan. Aku juga ada komitmen dengan pemilik rumah untuk tinggal minimum 3 bulan. Di gedungnya ada fasilitas kolam renang dan gym, dimana kita bisa pakai fasilitasnya. Aku tinggal di apartemen pertama ini lumayan lama sekitar lebih dari setahun karena lokasinya yang sangat ok, flatmates dan pemilik apartemennya juga sangat baik, dan waktu itu pun aku pindah karena mau cari suasana baru saja bukan karena ada masalah.
Berikut ini aku mau list atau rangkum hal yang dapat dipertimbangkan untuk memilih tempat tinggal:
- Lokasi : area CBD/ pusat kota atau suburb dimana, dekat supermarket atau cafe dan restoran, akses yang mudah ke transportasi umum dll
- Tipe Akomodasi: apartemen, studio, shared rumah, dll
- Tipe kamar: kamar dan kamar mandi sendiri, kamar dan kamar mandi bersama, tinggal dikamar dengan orang lain
- Harga sewa: biasanya harganya dihitung perminggu, apakah tagihan (bills) sudah termasuk atau belum
- Berapa bond money
- Minimum tinggal
- Furnished atau tidak
- Fasilitas: misalnya apartemen (balcony, kolam renang, gym, common area, BBQ, dll)
- Khusus untuk wanita atau pria atau campur
- Tempat parkir (kalau kalian yang punya mobil)
- House rules seperti apa
Selama tinggal di Sydney sebenarnya aku dapat tempat tinggal dari grup Facebook ‘The Rocks’ dan rekomendasi dari teman Indonesia yang tinggal di Sydney. Namun disini aku mau list untuk merangkum beberapa website atau grup sosial media yang aku tau sebagai tempat kita bisa mendapatkan informasi tentang tempat tinggal di Sydney selain dari rekomendasi teman atau kenalan.
- Grup Facebook: seperti The Rock (khusus tentang di Sydney) dan WHV Indonesia (Work & Holiday Visa Australia- 462).
Selama tinggal di Sydney, komunitas dari The Rock ini sangat membantu, aku selalu dapat informasi dari grup FB ini termasuk pencarian tempat tinggal. Mungkin karena dari negara yang sama, jadi aku lebih merasa nyaman untuk tinggal bersama, apalagi kalau baru pertama kali akan tinggal di negara yang baru.
- Flatmates: https://flatmates.com.au/sydney
Di website ini kalian bisa cari akomodasi yang sesuai dengan kriteria yang kalian cari, tinggal kalian pilih di filter seperti range harga sewa yang sesuai dengan budget kalian, tipe akomodasi yang kalian inginkan, tipe ruangan kalau kalian mau tinggal sendiri atau sharing sama orang lain, akomodasi yang sudah ada furniture nya atau belum dan pertimbangan lainnya. Setelah sudah dapat beberapa pilihan akomodasi yang kalian inginkan, kalian bisa kontak pemiliknya untuk melakukan inspeksi. Dengan inspeksi ini kalian bisa cek apa yang telah diiklankan sesuai dengan kondisi yang sebenarynya, lokasinya apakah dekat dengan publik transportasi (kalau kalian tidak ada mobil) atau apakah dekat dengan supermarket (kalau aku orangnya suka masak sendiri supaya lebih hemat dan jajan, jadi pertimbangan ini penting, ehehe) dan pertimbangan lainya. Kalau di situs Flatmates dan Gumtree, kalian bisa cari akomodasi di mana saja di Australia, tinggal di filter saja di negera bagian yang mana. Kalau kalian punya akun yang premium, kalian bisa dapat informasi tentang profile dari orang yang akan tinggal dengan kalian dan fitur premium lainnya.
Kalau kalian pengen punya pengalaman tinggal dengan orang dari negara lain atau campur gitu, kalian bisa mempertimbangan menggunakan website ini. Jujur selama tinggal di Sydney bersama orang Indonesia maupun dari negara yang lain, masing-masing punya sisi positif dan negatif jadi dinikmati saja sejauh tidak mengganggu kita. Aku pernah punya pengalaman tinggal dengan orang dari berbagai negara seperti Jepang, Korea, Kolumbia, Germany, dan Belanda, seru juga bisa mengenal budaya, bahasa, dan karakter yang beraneka ragam. Bahkan ada beberapa orang yang masih saling kontek kontekan dengan aku.

- Gumtree
Website ini salah satu yang sangat banyak orang gunakan karena kalian bisa cari apa saja disini seperti cari kerja, cari furniture bekas, cari akomodasi, dan lainnya. Untuk Gumtree ini sendiri, kalian harus lebih berhati-hati karena siapa saja bisa posting iklan apartemen atau ruangan yang disewakan di sini karena gratis. Jadi pastikan kalian mendapatkan semua informasi yang kalian butuhkan termasuk inspeksi tempat, profile tentang orang yang tinggal disana, dll sebelum kalian memilih akomodasi tersebut.

Daftar TFN (Tax File Number)
TFN ini fungsinya kayak NPWP kalau di Indonesia. Kalau kalian yang mau bekerja yang legal di Australia, kalian harus daftar untuk mendapatkan TFN kalian. TFN ini sangat penting karena merupakan bagian dari catatan pajak dan super kalian. TFN ini akan kalian gunakan seumur hidup bahkan kalau kalian ganti nama, ganti pekerjaan, pindah antara negara bagian dll. Caranya gampang banget koq, namun kalian hanya bisa apply TFN ini kalau kalian sudah sampai di Australia, karena mereka akan kirim lewat pos ke alamat kalian. Berikut ini aku mau list langkah-langkahnya yaitu
- Buka website perpajakan Australia di http://www.ato.gov.au lalu pilih Individuals >> How to apply for TFN
- Kalau aku sebagai WHV, aku pilih yang Foreign passport holders, permanent migrants and temporary visitors >> Apply online for a TFN
- Lalu tinggal di isi saja formulir nya, kalian akan membutuhkan passport kalian juga
Setelah itu, kalian tinggal tunggu saja, nomor TFN akan dikirim ke alamat kalian dan aku dapat kurang dari 7 hari kerja.
Beli Kartu untuk Transportasi Umum
Untuk transportasi di pusat kota Sydney, tempat aku tinggal saat itu, ada kereta, bus, ferry, dan tram (baru ada di tahun 2020). Untuk menggunakan moda transportasi ini, kalian bisa beli tiket sekali pakai, menggunakan kartu transportasi (seperti Opal di Sydney, masing-masing negara bagian punya nama kartu yang berbeda), dan terbaru menggunakan debit card (namun info yang terakhir aku tau, itu hanya bisa dipakai kalau mau naik kereta). Untuk mendapatkan kartu Opal (kartunya gratis, jadi yang kalian beli itu harga isi ulang kalian) ini kalian bisa ke Newsagency, 7-11, dan kalau kalian mau isi ulang bisa langsung di aplikasi ‘Opal Travel’, atau tempat kalian beli atau mesin isi ulang yang ada di terminal kereta, tempat pemberhentian kereta, tempat kalian beli kartu Opal, tram stop, dan lain-lain. Lebih lengkapnya kalian bisa lihat di website nya.
Jangan lupa kalau naik dan turun mode transportasi di Sydney, kartu Opal kalian butuh di tap on dan off. Supaya tidak kenal charge. Aku pernah punya pengalaman lupa tap off karena buru-buru untuk kerja, aku kena charge AUD 8 yang seharusnya cuman AUD 3. Biasanya juga ada Inspeksi dari petugas, dan kalau kita kedapatan tidak tap on kita bisa di denda jutaan rupiah.
Mengenal area sekitar tempat tinggal
Pertama kali datang di area atau tempat yang baru, sebaiknya jalan-jalan dulu untuk lebih mengenal area tempat kita tinggal. Apalagi kalau baru datang dan belum kerja, semangat sekali untuk cari tau apa aja yang menarik disekitar kita. Aku coba cek kira-kira dimana supermarket terdekat untuk belanja grocery, supermarket asia (aku nemu minimarket Indonesia dekat apartemen, berkat jalan-jalan), cabang bank ku dan mesin atm nya, sambil jalan-jalan sekalian lihat kalau ada lowongan pekerjaan. Biasanya suka nemu lowongan pekerjaan di depan cafe dan restoran. Pokoknya kalau ada waktu lowong dan lagi malas di apartemen saja, biasanya aku sekalian jalan-jalan ke tempat ikonik/ terkenal dan biasa tempat turis dan lokal nongkrong. Kalau di Sydney, aku sempat ke Darling Harbour, Harbour Bridge, Botanical Garden, Opera House, dll.
Update CV dan Mulai Mencari Kerja
Setelah sudah dapat akomodasi untuk tinggal tetap, nomor hp Australia dan nomor TFN, aku langsung update CV aku. Karena informasi ini penting untuk dicantumkan di CV untuk mencari kerja. Aku mencari kerja dengan berbagai cara, seperti apply online melalui aplikasi seperti Gumtree, Seek, dan Indeed, cari kerja di grup Facebook ‘The Rock’, datang langsung ke cafe atau restoran yang sedang mencari pekerja yang biasa mereka tempel di depan cafe atau restoran mereka dll.
Untuk pekerjaan yang seperti freelance gitu, kalian bisa coba di Airtasker, seperti membersihkan rumah, berkebun, buat website, bantu pindahan rumah alias angkat barang, dll. Pokoknya pekerjaannya random banget. Namun kalau kalian memang punya skill yang dicari di Airtasker, kenapa engga yah kan..
Saat aku cari-cari pekerjaan, memang banyak sekali lowongan di bidang hospitality seperti kerja di cafe, restoran, pub/bar, dan Hotel gitu. Walaupun banyak pekerjaan yang mensyaratkan pengalaman kerja di Australia, namun ada juga koq yang tanpa pengalaman. Yang penting ada kemauan dan mau bekerja keras, pasti dapat pekerjaan juga koq. Perbanyak juga bergaul, berteman, dan membantu orang selama di Australia, siapa tau kita dapat informasi pekerjaan juga dari mereka.
Kalau kalian mau bekerja di restoran atau hotel yang menjual alkohol, kalian sebaiknya mengambil sertifikat RSA (Responsible Serving of Alcohol) yang berlaku selama lima tahun kalau di NSW. Waktu itu aku ambil tesnya langsung datang ke tempat penyelenggara tes dan membayar sekitar AUD 130. Kalian juga bisa ambil tesnya online. Harganya bervariasi.
Setelah entah berapa banyak sudah CV yang aku kirim melalui online maupun langsung datang ke tokonya, aku dapat pekerjaan pertama sebagai housekeeping di Harbourside Hotel dari agensi Hospitality. Setelah itu dapat kerja di restoran Jepang dari grup FB ‘The Rock’. Pengalaman kerja aku selama WHV lebih lanjut nanti aku posting di blog aku ini. Ditunggu saja update nya yah…
Sebagai bonus tambahan aku mau list apa saja dan berapa kira-kira biaya hidup aku selama seminggu dengan gaya hidup hemat yang aku terapkan.
- Biaya kosan: Tinggal di furnished Apartmen tengah kota di Sydney, sharing kamar tidur dengan 3 orang lainnya, sharing kamar mandi dengan 8 orang (toilet dan kamar mandi tempatnya pisah), sudah termasuk bills, biaya kosan yang aku bayar sebanyak AUD125 per minggu.
- Biaya pulsa HP: aku ambil paket Optus yang AUD 30 setiap bulan / 7.5 AUD per minggu. Tidak perlu banyak-banyak datanya karena di apartmen sudah ada WIFI internet.
- Biaya Makan: Aku bisa hemat biaya ini karena waktu kerja di cafe, restoran, dan hotel, biasanya aku dapat makan entah pagi, siang atau malam. Namun aku selalu stok nasi, telur dan mie instant dirumah sebagai makanan darurat. Dan jujur waktu WHV aku benar-benar kerja keras dimana biasa punya 2-4 tempat kerja. Karena sibuk dan capek kerja, jadi malas jalan-jalan dan makan diluar sama teman. Untunya ada flatmate yang menemani ku dirumah kalau lagi libur kerja. Hmm kira-kira pengeluaran makan seminggu mungkin sekitar AUD 50 seminggu lah.
- Biaya Transportasi: Sebagian besar tempat kerja aku di kota jadi cuman di jalan saja, namun pernah kerja di suburb juga, dan kalau dihitung-hitung sekitar 30-50 AUD per minggu untuk biaya ini
- Biaya lain-lain termasuk biaya yang penting namun jarang dibeli seperti sabun mandi, sampoo, dll: Hmm, mungkin aku bisa sekitar AUD 20 seminggu.
- Kalau ditotal -total kemungkinan pengeluaran aku seminggu sebesar AUD 250 atau kurang lebih setara dengan 2.5 juta seminggu.
Semoga pengalaman aku ini membantu kalian yang berencana ke Australia, atau dalam proses persiapan sebelum ke Australia…