15 Oktober 2020

Pagi ini kami bertekad mau lihat matahari terbenam di Uluru, eh malah molor kesiangan bangun jam 8. Ya sudahlah kami tetap pergi ke Taman Nasional Uluru-Kata TJuta untuk jalan jalan dengan berkendaran dari hotel the Sails kira-kira 40 menit ke Uluru. Untungnya kami pergi dari pagi karena menurut perkiraan cuaca siang ini suhu mencapai 36c keatas, yang berarti hiking track nya ditutup sampai jam 11 namun Taman Nasionalnya tetap buka sampai jam 8 malam.
Untuk masuk di Taman Nasioanl Uluru, kita perlu beli tiket masuk 25 AUD untuk 3 hari. Tetapi kali ini kita tidak bayar atau gratis, mungkin karena covid-19, namun kita tetap perlu registrasi online lalu tunjukan tiket kita ke petugas yang jaga saat itu di pintu masuk. Setibanya di Uluru, kita menelurusi Uluru melalui rute Mala Walk. Kita gak sampai selesai soalnya jam 10 nanti kita sudah booking tur naik onta. Aku paling suka kalau travel itu bisa sekalian olahraga hiking apalagi di tempat yang mempunyai nilai budaya dimana kita harus respect. Itu kenapa juga aku mendukung kalau kita tidak boleh climb Uluru ini karena merupakan tempat sakral bagi suku Anangu, penduduk Asli Australia.
Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta ini juga merupakan UNESCO Heritage site juga. Sayang banget karena covid, tidak ada tour guide gratis yang bisa memberikan informasi lebih jauh tentang Uluru ini. Beginilah kalau liburan pas pandemic, tidak semua fasilitas beroperasi, tetapi enaknya bisa foto-foto sepuasnya karena tidak terlalu banyak orang. Soalnya, Uluru ini merupakan salah satu tempat wisata yang banyak didatangi turis asing maupun lokal setiap tahunnya.
Sekilas, Uluru merupakan suatu formasi batu batu besar yang dianggap situs penting dan sakral bagi suku Anangu. Dimana merupakan peninggalan leluhur, yang dapat memberikan gambaran dan pengetahuan tentang kehidupan suku asli Australia.
Tur Naik Onta
Berasa ada yang kurang kalau sudah padang pasir, namun belum cobain naik onta.. iyah gak sih.. ehehe
Baru sampai hotel dari Uluru capek banget, ngadem dikit, kita langsung cepat-cepat ke lobby hotel untuk nunggu jemputan. Jam 10.20 pagi, kita dijemput van di hotel lalu dibawa ke Camel Farm. Sesampainya disana, kepala turnya briefing kita dulu. Kita disediakan loker untuk tas kita, karena kita diberikan tas khusus untuk air minum dan hp ataupun kamera. Kita disarankan pakai topi yang ngepas dikepala atau yang ada talinya soalnya anginya bisa bawa terbang topi kita. Mengingat kita perginya pagi menjelang siang gitu, panasnya minta ampun, so aku pakai sunscreen, celana panjang, jaket lengan panjang, dan kacamata hitam juga.
Sebenarnya untuk tur onta ini, tersedia beberapa pilihan, ada yang saat matahari terbenam dan terbit dimana harganya lebih mahal, dapat makanan ringan juga dan waktu yang lebih panjang yaitu $135 AUD per orang. Kalau yang aku ambil yang paling murah (secara budget mulai menipis nih) yaitu yang express camel experience (AM) dari jam 10.30 dengan durasi 45 menit dengan harga AUD 80 / per orang. Kali pertama naik onta, seru juga yahhh..
Sepanjang perjalanan kita sangat menikmati naik onta (aku juga masih ingat teman baru ku namanya buddy), dapat info tentang onta yang mereka taking care di farm mereka, dan masih banyak lagi. Pokoknya salah satu memori yang tidak terlupakan di Uluru.
Kata-Tjuta
Karena belum sempat melihat Kata-Tjuta dari dekat, so pulang dari naik onta dan istirahat sebentar jam 3 sore kita berangkat lagi. Kita berkendara sekitar 40 menit dari hotel one way ke salah satu tempat untuk kita bisa lihat Kata-Tjuta. Sayangnya kita tidak bisa hiking karena sungguh sangat panas. ehehe. Kita cuman kayak jalan-jalan gitu yah pakai mobil lalu balik hotel lagi.
Field of Light
Sekitar jam 7 malam setelah sunset, kita dijemput lagi dengan bus besar ke Field of light.
Field of light itu merupakan salah satu instalasi seni terbesar di sepanjang sejarah Australia. Seniman Inggris, Bruce Munro memilih sendiri dan datang ke Uluru bersama timnya untuk memasang 50.000 lampu dengan sumber tenaga matahari yang membuat lampunya menyala dan berganti warna juga. Tiket masuknya kita pesan online sehargga $44 per orang termasuk antar jemput dan tur selama 30 menit. Ada beberapa pilihan paket juga seperti paket termasuk makan malam dengan pemandangan seharga $275 per orang.



16 Oktober 2020
Hari terakhir kita di Uluru, kita bertekad mau lihat matahari terbit secara selalu saja gagal, bangunnya kesiangan. Aku sampai pasang alaram beberapa kali. Akhirnya terlaksana juga. Bangun jam 5, bersiap-siap langsung ke Uluru Sunrise and Sunset carpark. Disini memang spot yang direkomendasikan untuk lihat matahari terbit.
Setelah itu kita balik hotel untuk siap-siap dijemput bus ke Bandara. Begitulah kira-kira perjalanan kita selama di Uluru.. Semoga membantu bagi kalian yang berencana mau ke Uluru juga.
Waktu travel: Musim semi, 13-16 Oktober 2020