

October 2023…
Beberapa bulan terakhir, maskapai budget VietJet lagi gencar-gencarnya menawarkan penerbangan murah dari Australia ke Vietnam. Kita sempat ambil tiket dari Sydney untuk jalan-jalan ke Vietnam untuk pertama kalinya di bulan September 2023. Lebih tepatnya berkunjung ke kota Saigon aka Ho Chi Minh City dan aku juga sudah post tulisannya disini. Termasuk review pengalaman pertamaku naik maskapai lokal VietJet.
Untuk kunjungan kali ini, kita tidak akan ke kota besar di Vietnam, melainkan ke pulau terbesar di Vietnam yaitu pulau Phu Quoc. Pulau ini terkenal sebagai pulau wisata yang sedang berkembang pesat di Vietnam. Kalau kalian mengunjungi pulau ini, kalian bisa melihat berbagai pembangunan yang dilakukan pemerintah Vietnam untuk mengembangkan pariwisata di pulau ini. Salah satu pembangunan besar-besaran ini yaitu bandara internasional Phu Quoc untuk akses yang mudah dengan jalur udara dan pelabuhan internasional An Thoi untuk mengakomodir kapal pesiar ataupun ferry yang membawa wisatawan. Bahkan terdapat penerbangan dari beberapa negara langsung ke pulau ini, beberapa diantaranya yaitu dari Seoul, Bangkok, dan Kuala Lumpur. Selain itu, terdapat pengembangan kawasan rekreasi dan hotel/ resort mewah seperti hotel resort bintang 5, lapangan golf, kasino, themed park, dan sebagainya. Bahkan terdapat sistim cable car atau gondola terpanjang di dunia, yang dikenal dengan nama ‘Cable Car to Hon Thom’.
Pulau Phu Quoc yang luas nya sekitar 589 km persegi ini terletak di bagian selatan Vietnam, yang dekat dengan perbatasan Kamboja. Tepatnya berada di lepas pantai barat daya Vietnam. Dilihat dari posisi pulau ini yang berada lebih dekat ke perbatasan Kamboja daripada Vietnam, memang pulau ini pernah menjadi sumber sengketa antara kedua negara ini untuk beberapa dekade. Dari Traktat Paris 1949 yang meninggalkan beberapa ketidakjelasan dalam penetapan pertama kali tentang perbatasan antara Vietnam dan Kamboja, konflik senjata Perang Vietnam pada tahun 1975, dan akhirnya pada tahun 1982 diambil kesepakatan damai yang mengakhiri sengketa perbatasan. Sampai sekarang pulau ini menjadi bagian dari Vietnam seutuhnya.

Kedatangan ke Pulau Phu Quoc
Setelah pindahan antar kota dan menetap di tempat yang baru di kota Brisbane, kita akhirnya ambil tiket murah dengan rute Brisbane ke Ho Chi Minh City / Saigon, Vietnam menggunakan maskapai VietJet. Harga tiket pergi pulangnya sekitar Rp 3.4 juta per orang untuk 8.5 jam penerbangan. Kita berangkat tengah malam jam 11.45pm dari Brisbane dan tiba pagi jam 5.30am di Saigon. Tidak ada perbedaan waktu antara Jakarta dan Saigon. Lalu, kita lanjut lagi naik pesawat kecil ‘Pasific Airlines’ untuk penerbangan domestik dari Saigon menuju pulau Phu Quoc yang merupakan destinasi utama kita. Awalnya, kita menyangka akan terbang menggunakan pesawat Vietnam Airlines karena booking tiket ini melalui website resmi mereka. Ternyata setelah proses pembelian tiket selesai dan baca lagi email konfirmasinya, kita akan menggunakan pesawat Pacific Airlines. Setelah aku google, maskapai ini merupakan anak usaha dari maskapai nasional Vietnam Airlines yang beroperasi sebagai budget airlines untuk melayani berbagai rute domestik dalam negeri.
Seperti biasa, setelah tiba di bandara internasional Tan Son Nhat (bandara Saigon) tepatnya di terminal 2, kita langsung mengantri di imigrasi yang lumayan panjang (sekitar 25 menit) untuk mendapatkan cap tanpa ditanya apapun. Setelah itu, kita ambil uang lokal (Vietnamese Dong/ Vnd) dari atm yang berada di terminal kedatangan internasional, dengan biaya penarikan sekitar 50k vnd per transaksi. Lalu, langsung menuju terminal keberangkatan domestik yang tidak terlalu jauh, hanya jalan saja sekitar kurang dari 7 menit. Saat bandara lumayan rame namun check-in nya berjalan lancar di konter Pacific Airlines. Disini kita punya waktu lumayan lama sekitar kurang dari 3 jam sampai berangkat lagi ke pulau, jadi kita nunggu di Le Saigonnais Lounge yang berada di airside terminal setelah melewati security check. Dengan kartu Priority Pass, lounge ini merupakan satu-satunya pilihan di terminal domestik bandara ini.
Le Saigonnais – SASCO Business Lounge
Lounge ini berada di dekat boarding gate nomor 11 dan buka dari jam 6am sampai penerbangan terakhir. Lumayan banyak juga tempat duduknya dan ada buffet di bagian tengah loungenya. Buffet nya juga bervariasi mulai dari pho (soup), hot food, buah, kue basah, roti & condiments, coffee (mesin kopi otomatis), tea, minuman bersoda, juice kalengan, beer, wine, dan sebagainya. Selain Priority pass, ada juga beberapa maskapai dan merchant yang berada di lounge ini seperti Vietnam airlines, Bamboo airways, Vietravel airlines, VietJet, Viettel, Samsung, dan sebagainya. Fasilitas di lounge ini lainnya yaitu tv, layar info penerbangan, toilet, tempat mandi, kursi massage otomatis, majalah, dan wifi nya kencang juga. Kalian juga bisa walk-in di lounge ini dengan harga sekitar 450k VND atau sekitar Rp. 290k per orang.
Review Pacific Airlines
Kita berangkat dari Saigon menggunakan pesawat Pacific Airlines sekitar jam 8.40am dan tiba di pulau Phu Quoc jam 9.39am. Kita dapat harga tiket sekali jalan yaitu Rp. 720k per orang dan sudah termasuk tas kabin 7kg dan bagasi 23kg. Sebenarnya harganya bisa lebih murah karena kita beli 2 hari sebelum keberangkatan. Tiket yang paling murah sudah sold out yang hanya termasuk tas kabin 7kg. Maskapai ini memiliki lebih banyak pilihan penerbangan dengan harga terjangkau untuk rute ke Phu Quoc dari Saigon, dibandingkan dengan maskapai yang lainnya. VietJet saja hanya memiliki 3 kali penerbangan dari Saigon. Sedangkan untuk kembali ke Saigon, kita dapat tiket paling murah dengan maskapai VietJet. Harganya Rp. 750k per orang dan sudah termasuk 7kg tas kabin.

Awalnya, kita pikir kalau penerbangan kali ini tidak telat soalnya penerbangan sebelumnya dari Brisbane sempat delay 1.5 jam dan berangkatnya masih pagi. Kita sudah antri boarding dan mulai masuk ke bus transfer on time. Sudah nunggu 25 menitan, bus nya tidak kunjung berangkat. Ternyata kita lalu disuruh turun lagi dan nunggu di tempat tunggu boarding lagi. Lalu muncul di layar kalau pesawat ini delay untuk satu jam. Setelah nunggu lagi akibat delay, akhirnya untuk pertama kalinya bisa lihat eksterior pesawatnya. Sekilas luar pesawatnya memang mengingatkan pesawat Jetstar, ada corak warna orang di beberapa sisi pesawat begitu juga di interior pesawatnya dan bahkan rekaman tentang prosedur safety yang berbahasa Inggris terdengar seperti aksen Australia. Walaupun sudah diambil alih oleh Vietnam Airlines dan rebranding ke Pacific Airlines, mereka masih mempertahankan beberapa hal. Sebagai pesawat budget, pesawat Airbus 320 ini tidak memiliki layar hiburan, tidak ada colokan untuk charger, tidak dapat makan, namun kalian bisa beli makanan/minuman di atas pesawat.
Radisson Blu Resort Phu Quoc


Setelah penerbangan singkat sekitar 55 menit, akhirnya kita sampai juga di bandara Internasional Phu Quoc. Karena pesawat sempat delay, kita ketinggalan shuttle bus gratis dari hotel, sedangkan jadwal pick-up selanjutnya jam 12 siang dimana kita harus nunggu lagi 2jam-an. Memang kebanyakan hotel/ resort di pulau ini memberikan fasilitas shuttle bus gratis antara bandara dan hotel. Jangan lupa untuk booking dulu jam berapa kita dijemput sebelum kedatangan. Alternatif kedua, naik bus elektrik gratis yang berwarna hijau yang disediakan oleh VinBus. Namun tempat tunggunya di bandara agak kurang jelas karena tidak ada signage nya. Katanya VinBus ini akan digratiskan hanya sampai akhir tahun 2023 saja.
Karena sudah lelah belum tidur pulas, jadi kita putuskan naik grab saja dari bandara ke hotel yang berjarak sekitar 32km atau berkendara 40 menit dan harganya 250k vnd (Rp. 160k). Kita sempat tanya taxi random di bandara mereka minta 350k vnd. Sempat dengar cerita scam yang pernah liburan ke Vietnam juga membuat kita lebih berhati-hati selama berada disini. Bahkan saat kita berada di konter tunggu nya Radisson hotel untuk bertanya tentang bus, ada seseorang yang tiba-tiba datang memberikan informasi kalau bus nya datang nanti dan pada akhirnya menawarkan untuk mengantar. Namun kita menolak, walaupun sempat juga diikutin orang random itu, untuk ditawarkan dengan harga grab. Pas ketemu juga sama driver grab nya, kita juga pastikan di aplikasi grab dari hp drivernya itu benar pesanan kita.
TIPs: Kalau naik grab dimanapun di Vietnam apalagi di tempat turis, pastikan cek aplikasi driver juga kalau memang benar itu grab yang kalian pesan. Karena ada beberapa situasi, si driver berpura-pura atau terlihat bahwa mereka merupakan driver grab yang kalian pesan. Sebisa mungkin menghindari driver yang menawarkan harga sesuai grab yang disetujui diluar aplikasi. Karena banyak terjadi oknum tersebut bisa meminta tambahan biaya diakhir perjalanan dengan berbagai alasan. Kita selalu lebih nyaman pesan lewat aplikasi.



Setelah booking penginapan lewat website booking.com, kita langsung dapat pesan untuk memilih jam berapa shuttle bus kita datang. Terdapat timetable/ jadwal shuttle bus yang tersedia dan kita pilih yang jam 9.45am. Sesampainya di hotel, kita langsung ke resepsionis untuk check-in hotel sekitar jam 11.35am, bayar penginapan langsung ditempat dan sambil nunggu kita dapat welcome drink. Walaupun sudah check-in, namun kita belum bisa masuk kamar (jadwal check-in jam 2 siang). Karena lapar, kita minta diantar ke Grand World menggunakan buggy yang tersedia gratis (drop-off dan pick-up) sebagai fasilitas hotel. Kita juga sekalian booking shuttle bus untuk drop di bandara dan ternyata kita dapat late check out sampai jam 2 siang. Terdapat tempat pemberhentian khusus golf cart di Grand World, tepat berada di Urban Park nya (salah satu tempat wisata di area Grand World nya) dan di depannya ada tempat makan & minimarket. Kita makan di salah satu tempat makan itu lalu beli 1 botol air minum kemasan 5L, harganya 50k vnd (Rp. 32k). Sedangkan makan siang, kita pesan Pho Bo (Sop mie daging sapi, 70k vnd, Rp 45k), Com Tam Ribs (nasi campur daging babi panggang, 70k vnd, jus mangga (60k vnd, Rp 38k), dan es kopi susu (40k vnd, Rp 25k). Tidak lama kemudian, kita dapat telepon whatsapp dari hotel kalau kamar kita sudah siap sekitar jam 12.30pm.


Kita pesan kamar yang paling murah tipe kamar deluxe yang harganya 1.2 juta per malam, sudah termasuk sarapan untuk dua orang. Kalau menurut aku, untuk standar hotel bintang 5 dengan berbagai fasilitas gratis yang ditawarkan itu termasuk murah meriah jika dibandingkan dengan harga di Indonesia. Kita dapat kamar di lantai 14 dengan balkoni yang menghadap ke kolam renang dan bisa terlihat sebagian lautnya. Kamar ukuran 45m2 ini luas juga, bersih, perabotnya terlihat vintage, ada bath tube dan shower dengan tekanan air yang ok. Selain itu, di kamarnya juga tersedia 2 botol air kemasan, robe (baju handuk), yukata (bisa dipakai ke kolam renang/ pantai juga), kopi teh, amenities, smart tv bisa juga nonton youtube, reusable slipper, dan sebagainya.


Ada berbagai fasilitas hotel yang gratis/ sudah termasuk di harga kamar maupun yang optional berbayar. Untuk yang gratis, kita bisa akses ke pantai Bai Dai yang berada di depan area hotel (kebanyakan yang nongkrong tamu hotel), 30 menit gratis untuk main canoeing, 1 jam gratis main sepeda, 2 kolam renang (dewasa dan anak-anak), gym, sauna, dan ruangan kid’s club. Sedangkan untuk aktivitas berbayarnya juga ternyata bervariasi juga baik untuk anak-anak maupun dewasa, namun jangan lupa di booking terlebih dulu di resepsionis hotel. Salah satu akvitasnya untuk anak-anak yaitu kelas buat pizza, crafting/ DYI) dan sebagainya. Untuk orang dewasa maupun keluarga ada water sport, makan malam bertema, main basket boat khas Vietnam (300 vnd/orang, IDR 192k), memancing (1.5 jam, hasil tangkapan dijadikan makan siang, 300k vnd/orang). dan sebagainya. Terdapat 2 bar (satu di lobby dan satunya Pool Bar) dan satu restoran di hotel ini. Di jam-jam tertentu yaitu dari jam 4-6 sore, ada diskon 30% (happy hour) untuk minuman yang ada di Pool bar nya. Pokoknya setiap outlet punya promo nya masing-masing. Tersedia juga promo paket makanannya, seperti half board itu bisa pilih makan siang atau makan malam di resto dengan 3 course meal. Sedangkan untuk paket full board yaitu termasuk makan siang dan makan malam di restoran hotel.




Salah satu alasan kita memilih hotel ini selain dengan harga dan fasilitas yang ditawarkan, walaupun berada di bagian utara pulau agak jauh dari pusat kota dan bandara, paling tidak apa pun yang kita butuhkan bisa dengan mudah didapatkan. Hotelnya bersebelahan dengan Grand World, daerah ini terdapat berbagai tempat makan, ada night market nya juga, tempat spa (banyak banget tempat spa korea disini, sempat bingung, kita berada di Vietnam atau di Seoul yeah), dan sebagainya. Selain itu, hotel ini juga dekat dengan VinWonders dan VinSafari. Taman hiburan gitu (Amusement park), seperti berada di kombinasi antara Disney Land dan Universal Studio versi Vietnam gitu. VinWonders ini sendiri merupakan salah satu taman hiburan yang terkenal dan terbesar di Vientam.
Grand World Phu Quoc


Tempat ini adalah kompleks hiburan dan tempat perbelanjaan yang terkenal di pulau Phu Quoc (tiket masuk kawasan gratis). Destinasi hiburan ini diresmikan pada akhir tahun 2020 dan telah menjadi salah satu tujuan wisata populer di pulau ini. Grand World memiliki arsitektur yang indah dan megah, terinspirasi dari kota kota di Eropa. Disini terdapat gedung berwarna-warni, danau buatan (namanya Sungai Venisia atau Danau Cinta), gondola seperti berada di Venice (Italia), taman hijau (Urban Park), museum Teddy Bear, dan sebagainya. Kalau yang tertarik naik gondola, harganya sekitar 150k-200k vnd/orang (Rp 131k) atau sewa gondola 800k vnd (525k Rupiah).

Kawasannya nyaman untuk pejalan kaki. Awalnya kita pikir, area nya cukup luas dan lebih enak naik sepeda listrik untuk berkeliling. Ternyata cukup bisa terjangkau dengan jalan kaki saja, apalagi kalau sudah malam hari. Beberapa spot turisnya juga tidak terlalu jauh antara satu tempat dengan yang lain. Kalaupun kalian mau naik sepeda atau tuk tuk listrik, sepeda listrik yang kalian bisa sewa sekitar 50k vnd per jam (Idr 32k/jam). Kalau kalian banyak orang, kalian bisa sewa tuk tuk untuk berkeliling, kita sempat ditawarin 200k vnd (IDR 128k). Tuk tuk nya bisa muat sekitar 6-9 orang. Karena memang hanya sepeda, motor ataupun tuk tuk listrik yang diizinkan beroperasi di area ini.
Di malam hari, setelah pulang dari night market yang ada di pusat kota Duong Dong, kita sempat istirahat di hotel sebentar lalu ke Grand World lagi untuk melihat pertunjukan ‘musical fountain light show’ di jam 10 -10.30pm setiap malam selama 30 menit. Keren banget kombinasi cahaya, laser/ lampu sorot, air yang bergoyang mengikuti alunan musik. Ada juga banyak penari dan anggota crew nya yang melakukan pertunjukan diiringi oleh lampu sorot, air mancur, cahaya, hembusan api, dan sebagainya. Walaupun sempat hujan rintik-rintik, namun performance nya tetap jalan dan kita pun tetap tunggu sampai selesai. Selain pertunjukan yang gratis, ada juga yang berbayar yang tidak kalah menarik. Pertunjukannya tentang budaya Vietnam dengan satu pertunjukan yang besar (berbayar) dan 13 mini show nya dari jam 4-6.30pm (gratis). Pertunjukan utamanya yaitu The Quintessence of Vietnam, mulai jam 7-8.30pm, dengan harga tiket masuk berdasarkan kategori tinggi dan umur dimana yang tinggi lebih dari 140cm harganya 300k vnd (IDR 192k) dan yang kurang dari 140cm ataupun yang diatas 60 tahun harga tiketnya 230k vnd per orang (IDR 147k).

Selain itu, ada beberapa tempat menarik dan gratis yang bisa kalian kunjungi yaitu Urban Park, bangunan artistik dari bambu, dan sebagainya. Di taman ini (Urban Park), kalian akan menemukan berbagai karya seni yang unik dan keren. Sedangkan Bangunan Bamboo yang tinggi nya sampai 14.4 meter persegi ini menggunakan sekitar 42 ribu pohon bambu yang bawa langsung dari Provinsi Tay Ninh yang berada di Vietnam selatan. Bagi pecinta Boneka Beruang Teddy Bear, disini juga ada museum Teddy Bear dengan tiket masuk 200k vnd per orang dewasa atau 150k vnd/ anak. Disini juga ada toko sovernirnya yang bertema boneka beruang dan cafe nya juga di dalam satu ruangan.


VinWonders
Tempat ini adalah taman hiburan yang terbesar di Vietnam, terlihat seperti kombinasi Disney Land dan Universal Studio. Terdapat berbagai hiburan seperti taman air, amusement park dengan variasi wahana permainan, aquarium yang menampilkan keindahan bawah laut, pertunjukan, tempat makan, dan sebagainya.
Tiket masuk sekitar 950k Vnd per orang dewasa (Rp. 623k).
Vinpearl Safari
Selanjutnya terdapat kawasan konservasi semi-satwa liar pertama yang ada di Vietnam. Terdapat sekitar tigaribu hewan dan seribu spesies tanaman yang ada disini. Dari sekian banyak hewannya, terdapat satwah langkah juga yaitu badak Afrika Selatan, harimau India, dan sebagainya. Kalian akan diantar keliling tempat ini menggunakan bus elektrik gitu, dimana kalian bisa melihat berbagai hewan yang berada di kawasan konservasi ini melalui kaca. Berasa seperti mengikuti safari di Afrika.
Tiket masuknya 650k vnd per orang dewasa (Rp. 427k)
Night Market di Duong Dong Town
Makan malamnya, kita pergi makan seafood di pusat kota dari pulau ini. Hotel juga menyediakan shuttle bus yang mengantarkan kita ke Duong Dong Night Market jam 5pm dan dijemput kembali jam 9pm. Awalnya saat kita booking satu hari sebelumnya di resepsionis, slot nya sudah penuh. Namun saat hari H, kita nunggu saja di lobby sebelum jam 5pm dan ternyata ada beberapa orang yang tidak muncul. Sebagai gantinya, kita bisa ikutan. Setelah sekitar 30 menit di perjalanan, kita diturunkan di dekat pasar malam Duong Dong dan akan kembali dijemput jam 9 malam.

Pasar malamnya tidak terlalu besar ternyata, jam 6pm tidak terlalu ramai, nanti sekitar jam 7.30pm keatas baru mulai banyak orang. Banyak tempat makan yang menjual masakan laut dari hasil tangkapan nelayan yang masih hidup ditempatkan di loyang besar berisi air. Setelah jalan dari ujung ke ujung melihat berbagai pilihan tempat makan untuk makan malam, akhirnya kita balik lagi ke restoran yang kita temui di awal-awal. Saat itu yang makan hanya kita dan satu pasangan lagi. Semakin malam, restoran mulai penuh dan di beberapa resto sekitarnya juga. Padahal kita makannya di tempat makan di dalam pasar, pegawai nya mengambil pesanan kita menggunakan aplikasi di handphone gitu, bukan yang manual yah. Kita pesan smootie mangga 40k vnd (IDR 26k), air kelapa 40k vnd (air terasa agak tawar), cumi goreng 180k vnd (IDR 115k), scallops 150k vnd (IDR 96k), nasi goreng 90k vnd (IDR 59k), sayur tumis Bok Choy 80k vnd (51k), garlic bread 25k vnd (IDR 16k) dengan total yang kita bayar untuk makan malam berdua yaitu sekitar 615k vnd (IDR 394k). Kita sangat menikmati makanan dan suasana pasar malamnya saat itu. Lumayan juga harganya yah. Setelah makan, kita langsung balik hotel dengan Grab mobil yang kita pesan sendiri lewat aplikasi harganya sekitar 269k vnd (IDR 174k).



FYI: Kalau kalian makan di restoran di Vietnam, jika dimeja disediakan tisu basah di kemasan individual, itu tidak gratis yah. Mereka tidak akan bilang apa-apa, namun kalau kalian ambil, artinya harus dibayar, biasanya harganya sekitar 5k vnd (IDR 3k) per ea.
Sun World Hon Thom Cable Car
Kita coba beli tiket hari jumat secara online untuk hari sabtu dan minggu, namun katanya kuota tiket online nya sudah terjual habis. Jadi kalau kalian ke pulau ini di musim peak season dan akhir pekan, disarankan beli tiketnya jauh-jauh hari untuk menghindari pembelian di konter tiket yang biasanya memiliki antrian yang super panjang.
Ternyata gondola ini memiliki rute nonstop terpanjang dunia dan memanangkan rekor dunia dengan panjang sekitar 8km. Rute dari terminal SunWorld Phu Quoc ke pulau Nanas (Hon Thom) berlangsung sekitar 15 menit. Jam buka kereta dimulai dari jam 8 pagi sampai 5.30 sore. Ada jeda istirahat dari jam 12-1.30pm.
Perjalanan Balik ke Saigon
Setelah staycation singkat di pulau Phu Quoc, kita balik lagi ke kota Saigon. Kita dapat tiket naik VietJet, harganya IDR 750k per orang, hanya termasuk 7kg tas kabin. Sempat delay 1.5 jam, untungnya kita bisa nunggu di Hoa Sim Business Lounge sebagai pemegang kartu Priority Pass. Lounge lumayan, tidak terlalu banyak pilihan makanan dan minumannya, namun ruang tunggunya nyaman dan bisa akses wifi. Karena tidak ada wifi gratis di bandara Phu Quoc, walaupun bandaranya sudah bandara internasional, ada beberapa penerbangan langsung dari berbagai negara ke pulau ini.


Sempat delay juga sekitar 30 menit dan ganti pintu boarding sebelum naik pesawat. Katanya hal ini sering terjadi di penerbangan domestik di Vietnam. Saat itu kita mencoba lebih alert dan sempat terlihat salah satu orang lokal berbicara dengan petugas gate dan terlihat kalau kita disuruh ganti pintu dengan menunjuk ke suatu arah. Kita hanya ikut saja dengan beberapa warga lokal, lalu tidak lama kemudian terdengar ada pengumuman pindah pintu boarding dari pintu satu ke pintu 3. Yang awalnya kita ngantri di belakang, menjadi antri di hampir paling depan (TIP).
Ibis Saigon Airport




Di Saigon, kita hanya numpang tidur semalam sebelum balik ke Brisbane dengan penerbangan pagi jam 10am. Untungnya, kita menemukan hotel dekat bandara yang menawarkan bus antar jemput bandara gratis. Booking lewat website booking.com dengan harga kamarnya yang paling murah 1.2 jt Vnd (IDR 753k), namun harga belum termasuk sarapan yah. Karena suami punya member Accor Gold, kamar kita di upgrade satu tingkat diatas, dapat welcome drink voucher yang bisa kita tukar di rooftop bar dan dapat welcome fruits juga di dalam kamar. Ternyata kamar kita punya living room nya terpisah dengan kamar tidur dan ada dapur kecilnya juga. Setelah taro tas, kita langsung menuju rooftop bar untuk tukarkan voucher minuman kita. Pilihannya juga lumayan yang bisa dipilih dari yang paling mahal mocktail, jus, kopi, dan soda. Mantap banget pemandangan dari rooftop bar, bisa lihat pesawat di runaway saat takeoff dan landing. Saat itu kita lihat pesawat Korean Air sedang jalan di runaway dan takeoff. Kolam renang dan saunanya juga berada di lantai yang sama. Sedangkan untuk makan pagi ada di lantai yang sama dengan lobby dan ada juga starbucks outlet di dalam hotel.

So far, penerbangan ke Vietnam kali ini merupakan pernerbangan internasional terakhir di tahun 2023 ini. Semoga kita semua diberikan kesehatan, umur panjang, dan sampai berjumpa lagi di tulisan perjalananku selanjutnya di tahun 2024.