
Para pecinta balap mobil (Grand Prix F1), pasti sudah tidak asing lagi mendengar ‘Circuit de Monaco’. Ajang balap mobil bergengsi ini setiap tahun diadakan di Monaco sekitar akhir bulan Mei atau awal Juni (tepatnya 25-28 Mei di tahun 2023). Sirkuit ini merupakan salah satu satu yang terkenal di dunia. Bagaimana tidak, jalur sempit, dengan berbagai medan, tikungan, dan trowongan yang menantang ini lah yang membuat sirkuit ini menjadi salah satu yang paling ditunggu-tunggu untuk ditaklukan. Katanya, salah satu jalur yang menantang berada di sepanjang jalan Indianapolis 500.

Perjalanan aku ke Monaco di awal bulan Mei ini menjadi lebih menarik karena kita bisa melihat berbagai persiapan yang dilakukan untuk mensukseskan perhelatan balap mobil F1. Di beberapa spot turis juga ternyata berada dijalur sirkuit balapannya. Kalau kalian beruntung, kalian bisa melihat para peserta balapan yang sedang latihan di sirkuit ini.
Sebenarnya kita tidak menginap di Monaco, kita hanya menghabiskan waktu beberapa jam saja, dari pagi sampai sore. Karena negara nya kecil (terkecil ke-2 di dunia), kita tidak menghabiskan banyak waktu di negara dekat pantai ini. Selain itu biaya hidup dan akomodasi di negara ini juga lumayan mahal. Luas wilayah negara Monaco hanya sekitar 2km persegi dengan berpenduduk sekitar 36ribu-an orang. Kita sangat menikmati day-trip kita selama di Monte Carlo, Monaco.
Kita melakukan perjalanan day-trip ke Monaco dari kota Nice, Perancis. Karena dua negara ini berbatasan darat dan memiliki jalur kereta serta bus yang sangat mudah diakses, jadi saat berada di Nice, kita sempatkan mengunjungi Monaco untuk pertama kali. Dari stasiun Nice-Ville kita naik kereta ke Monaco sekitar kurang dari 20 menit dengan harga tiket Euro 4.4/orang untuk sekali jalan (Rp. 73k). Padahal baru hari Jumat pagi, antrian untuk beli tiket kereta sudah mengular. Walaupun ada sekitar 4 mesin tiket, namun semuanya punya antrian panjang. Stasiun keretanya juga tidak terlalu besar, jadi agak sesak dengan begitu banyak orang. Kita antri di mesin yang berwarna biru (TER), bisa pesan tiket sekali jalan ataupun pulang pergi. Keretanya ada setiap 30 menit dengan tujuan ‘Ventimiglia’, namun kita turunnya di Monaco/Monte-Carlo.
Saat memasuki kota Monte-Carlo kita tidak melewati pemeriksaan visa maupun paspor sama sekali. Walaupun bukan anggota Uni Eropa, namun ternyata kita bisa masuk Monaco melewati Prancis tanpa ada pemeriksaan imigrasi. Bahkan kita bisa dapat kenang-kenangan Monte-Carlo stamp yang diambil di ‘tourist office’.

Monte Carlo Casino

Keluar dari stasiun kereta Monte Carlo, kita langsung jalan kaki menuju pemberhentian pertama yaitu Monte Carlo Casino. Dari luar tidak terlihat seperti kasino karena berada di dalam gedung bersejarah dengan arsitektur khas Eropa yang megah. Bangunan dan interior nya juga sangat mewah. Kalau kalian pencinta film Hollywood, James Bon, kalian pasti tau kasino ini, salah satu kasino terbaik di dunia. Karena masih pagi, kasino nya belum buka (nanti buka dari jam 2 siang sampai 4 subuh), jadi kita hanya sampai di area tunggunya. Setidaknya sudah lihat bagian dalam gedung saja sudah sebagus itu apalagi ruangan lainnya. Seperti masuk di dalam istana kerajaan, didominasi warna emas, marmer, ada karpet merah elegan, atap yang stained glass, chandelier (lampu gantung mewah), pokoknya mewah deh. Tiket masuk ke kasino bervariasi dari 10-15 Euro tergantung waktu kunjungan.

Circuit de Monaco

Di pinggi jalan depan Kasino ini ternyata bagian dari sirkuit Monaco yang terkenal itu. Terlihat mereka sedang membangun tribun untuk penonton yang akan menyaksikan GP F1. Ramai banget pengunjung saat kita berada di Monaco. Sedikit tentang Sirkuit F1 Monaco ini terhata hanya memiliki panjang jalur balap 260.5 km yang merupakan jalur putaran paling pendek dari semua jalur sirkuit balap F1 di dunia. Namun dibutuhkan 78 total lap untuk menyelesaikan balapannya. Sirkuit ini juga melewati area perkotaan Monte Carlo yang mewah, gedung-gedung, kasino, pelabuhan kapal (yacht) yang megah, pegunungan, pemandangan laut mediterania yang menawan.Belum berasa lengkap, kalau sudah ke Monaco belum menyusuri jalan-jalan umum tertentu di Monaco yang disulap menjadi sirkuit balap yang terkenal di dunia (ehehe).

Istana Kerajaan Monaco (Le Palais Princier de Monaco)
Dengan menelusuri sirkuit Monaco ke arah pelabuhan, kita jalan kaki ke atas bukit dan akhirnya sampai di kompleks istana Kerajaan Monaco. Kita bisa akses halaman istana dengan gratis, namun butuh tiket masuk untuk tur di area-area tertentu yang bisa diakses oleh umum. Istana Kerajaan Monaco merupakan salah satu istana tertua yang masih beroperasi dan berfungsi di Eropa. Keluarga Kerajaan Grimaldi sudah mendiami istana ini sejak tahun 1297. Selama berabad-abad, tempat ini mengalamai perluasan dan renovasi. Istana ini merupakan simbol kekuasaan, sejarah, dan identitas nasional negara kecil yang kaya ini.

Karena berada diatas bukit yang menghadap ke Teluk Monaco, pemandangan dari halaman istana juga sangat menakjubkan. Kalau kalian berada di tempat ini sekitar jam 11.50an, kalian akan menyaksikan prosesi penggantian penjaga di halaman istana.

Saat hari mulai sore, kita langsung balik lagi ke Nice, naik kereta yang sama. Bertepatan dengan jam pulang kerja juga, kereta yang kita tumpangi menjadi sangat berdesak-desakan. Sampai-sampai pintu kereta beberapa kali berbunyi karena susah untuk ditutup. Saking berdesakan, kita jadi dapat teman ngobrol orang Prancis yang lagi di jalan pulang setelah bersepeda bersama dua teman nya yang lain ke 3 negara. Bahasa Inggris nya bagus karena ternyata pernah tinggal dua tahun di Australia. Sungguh kebetulan.
Sekian Day Trip ke Monaco, negara ke-5 di Eropa trip ku tahun 2023, next stop kita ke…
